Anggota DPR Sosoalisasi Empat Pilar di Blora, Ingatkan Soal Ujaran Kebencian

Dr Evita Nursanty, MSc saat mengadakan sosialisasi 4 pilar kebangssan di Desa Galuk, Blora, Jawa Tengah.
BLORA, JO- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty, MSc melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung Balai Desa Galuk, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (16/6/2017).

Dihadiri 200 orang yang terdiri dari wakil ketua dan para anggota DPRD Kabupaten Blora, pengurus PDC PDI Perjuangan Kabupaten Blora, pengurus ranting PDI Perjuangan dan masyarakat, anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah III meliputi Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang, Pati; menyerukan kepada masyarakat untuk waspada praktik radikalisasi dan ujaran kebencian yang dimaksudkan untuk menghancurkan Indonesia.

“Jangan memberikan celah bagi radikalisasi dan terorisme, ujaran-ujaran kebencian yang mengarah kepada disintegrasi bangsa yang sering muncul provokatif di media sosial saat ini,” kata Dr Evita Nursanty.

Baca hotel terbaik di Paris, tulis komentarmu
Bandingkan harga hotel dan reviewnya di New York City
Baca review rental liburan di seluruh dunia
Ada apa di London? Cari hotel termurah dan nyaman disana!


Saat ini, lanjut Evita, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi begitu canggih, begitu juga infrastruktur komunikasi makin menjangkau luas. Tapi seiring dengan makin majunya perkembangan itu berpengaruh juga kepada kondisi masyarakat, karena mereka makin mudah mendapatkan akses berita-berita yang tidak baik, hoax, adu domba, konten pornografi, perjuadian dan lainnya.

Peserta kegiatan sosialisasi 4 pilar di 

“Informasi jangan mudah dipercaya begitu saja, harus dicek kembali. Jangan ikut-ikutan menyebarkan informasi yang tidak benar, yang mempertentangkan SARA,” sambungnya.

Seiring dengan datangnya musim kemarau, warga diharapkan tetap sabar dan selalu semangat dalam bergotong royong. Terkait dengan ketersediaan air bersih bagi warga, diharapkan ada pembagian secara adil sesuai dengan ketersediaan air yang ada di masyarakat setempat. Walaupun musim kemarau, warga tetap dihimbau berpikiran dingin dan berperilaku santun sesuai dengan adat ketimuran yang selalu guyub.

“ Sekali lagi, keguyuban dan kegotong royongan mutlak diperukan dalam kehidupan ini tanpa harus terpengaruh dengan berita-berita hoax yang sekarang semkin tumbuh dengan suburnya,” ujar Evita. (jo-2)





Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.