Amankan KTT IORA, Kosekhanudnas I Patroli dengan Penembak Jitu di Atas Jakarta

Halicopter jenis EC- 120 B Colibri yang dilengkap dengan para personil penembak jitu Paskhasau melakukan patroli Penindak Wahana Low Speed Low Altitude (PLS) di atas Kawasan Ibukota Jakarta, Selasa (7/3).
JAKARTA, JO- Demi mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA) yang berlangsung di Jakarta, Komado Sektor Pertahanan Udara I Jakarta (Kosekhanudnas) melakukan patroli Penindak Wahana Low Speed Low Altitude (PLS) di atas Kawasan Ibukota Jakarta, Selasa (7/3).

Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya potensi ancaman udara hingga serangan teror melalui Wahana udara khususnya sektor kegiatan pertemuan KTT IORA.

Menggunakan pesawat helikopter jenis EC- 120 B Colibri yang di terbangkan oleh Lettu Pnb Dimas dan Co pilot Lettu Pnb Andri dari skadron udara 7 Lanud Surya Darma Kalijati serta dilengkai dengan serdadu penembak jitu Paskhasau menyisir sudut-sudut sulit yang berpotensi adanya gangguan terhadap pelaksanaan kegiatan KTT IORA.

Pangkosekhanudnas I Marsma TNI Kustono, SSos menuturkan, terkait pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) Komado Sektor Pertahanan Udara I (Kosekhanudnas) menggelar sistim pertahana udara dari berbagai unsur. Unsur PLS atau Wahana Low Speed Low Altitude dengan alusitanya pesawat helikopter dan penembak jitu Paskhasau dikerahkan berengakat dari Lanud Halim Perdankusuma melakukan patroli untuk menindak jika terjadi potensi ancaman mengganggu pelaksanaan KTT IORA.




Potensi ancaman yang perlu diwaspadai yakni, Quadcore Drone, UCAV Predator, Glider, Paramotor, Trike dan Aeromedelling paparnya. Dikatakan lebih lanjut, jika kita mendeteksi adanya objek terbang dengan ketinggian rendah dan mengarah kepada objek vital yang dilindungi khususnya kawasan JCC Senayan, maka akan diterbangkan pesawat pengejar yang akan menghadang untuk mengindenfikasi status objek asing tersebut.

Selain itu dalam kegiatan pengamanan KTT IORA juga di gelar radar khusus yang bisa bergerak lokasi tertentu, untuk mendeteksi keberadaan mereka, radar ketinggian rendah atau Mobile Low Altitude Air Defense-Surveilance Radar(MLAAD-SR) juga di gelar dalam kegiatan pengamanan ini pungkasnya.

Sejak terjadinya serangkaian teror yang menggunakan wahana udara di berbagai peristiwa beberapa waktu silam, kini menjadi ancaman serius tak dapat dipandang remeh. Wahana Low Speed Low Altitude paling mudah disusupi teroris untuk melakukan teror dengan tujuan memberi rasa takut kepada masyarakat.

Karakteristik pesawat PLS ini mampu terbang dengan kecepatan serendah mungkin untuk memperjelas identifikasi terhadap objek dan memiliki persenjataan untuk melindungi diri serta senjata penghancur. Saat ini yang bisa bertindak sebagai PLS adalah pesawat jenis helikopter ringan seperti Helikopter EC-120 B Colibri. (jo-17)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya
Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini
Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya
Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya
Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya
Bengkulu yang Sedang Bersinar, Cek hotel dan baca ulasannya



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.