Sudin Bina Marga Jakbar Dituding Kesampingkan Aspirasi Masyarakat

Jalan H Biin, Kalideres, Jakarta Barat.
JAKARTA,JO- Sejumlah kalangan menilai, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat (Jakbar) telah mengesampingkan kepentingan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan yang berasal dari usulan aspirasi masyarakat (Asmas).

Pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan sejak awal dari hasil Musrenbang 2015 untuk dilaksanakan tahun 2016. Dengan kata lain, terjadi peralihan alamat yang akan dikerjakan, seperti di Jalan Prima dan Jalan H Biin, Kecamatan Kalideres, Jakbar.

Menurut Markus, SH dari Jaringan Anti-Korupsi Keuangan Negara (LSM-JAKKN) Jakarta, pekerjaan yang sudah terencana dengan baik dari aspirasi masyarakat melalui Musrenbang seharusnya menjadi prioritas untuk dikerjakan.

“Jika melakukan peralihan lokasi lain, berarti musrembang tidak bermanfaat,” katanya di Jakarta, Senin (3/10).

Peralihan itu juga membuktikan perencanaan yang kurang matang. Hal itu juga menjadi penyebab hasilnya menjadi tidak bagus. "Semua pekerjaan berawal dari perencanaan.Dengan perencanaan yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang bagus," ungkapnya.

Dia pun menduga ada indikasi pemaksaan yang seolah olah lokasi tersebut merupakan usulan warga dalam musrenbang. Hal ini perlu diperiksa inspektorat untuk mengantisipasi adanya manipulasi data.

“Pihak penegak hukum supaya mengawasi dan selidiki kinerja Sudin Bina Marga Jakbar,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala seksi perencanaan Sudin Bina Marga Jakbar Dita Kastalisti menjelaskan, paket kegiatan yang mereka lakukan judulnya per wilayah teritorial tidak lagi lokasi per lokasi.



“Kita buat rencanakan program beton jalan untuk dieksekusi tahun ini maupun tahun depan. Dan apa yang kita eksekusi sesuai kebutuhan saat ini dan memenuhi permintaan warga,” kata Dita.

Namun perubahan perubahan lokasi bisa saja terjadi yang penting akhirnya pertanggungjawaban materil volume pekerjaan sesuai dengan anggaran yang dialokasikan.

“Jadi bukan berarti perencanaan tidak matang. Namun yang namanya permintaan warga melalui SMS ke gubernur ataupun laporan masyarakat di Qlue dan sebagainya tetap harus kami prioritaskan sebagai penganyom masyarakat,” ucap Dita.

Dikatakan, permintaan warga ditanggapi sesuai dengan prosedur yang ada dan berlaku.Sebagai seksi perencanaan dirinya sudah melakukan pekerjaan sesuai pekerjaannya.

“Kalau ada peralihan ya saya serahkan ke PPTK. Saya tidak bertanggung jawab lagi karena pekerjaan atas permintaan warga tahun 2016 ini sudah saya rencanakan dengan matang jika ada perubahan pagi tanyakan sajalah kepada PPTK-nya," katanya.

Ditanya apakah peralihan lokasi dikoordinasikan kepada perencanaan, Dita katakan ada banyak lokasi yang dialihkan bukan hanya di Kalideres. Peralihan lokasi pasti berkoordinasi dan diinformasikan serta didiskusikan bersama sama menghitung volume disesuaikan tergantung kebutuhan dan kondisi di lapangan.

"Sebenarnya bukan tanggungjawab saya lagi masalah peralihan lokasi.Silahkan tanya PPTK-nya sebab gambar dan menghitung peralihan lokasi adalah PPTK-nya," tandasnya.

Dari pantauan wartawan, hasil musrenbang kemudian info bank yang ada sudah ditempel di kelurahan kecamatan yang sudah disosialisasikan tahun 2015 untuk pekerjaan tahun ini.

Jika tidak dikerjakan dan terjadi perubahan alamat lokasi terkait adanya permintaam warga kepada gubernur maupun qlue dan langsung dikerjakan. Nah bagaimana cara menghitung volume kebutuhan beton yang dibutuhan oleh masing-masing paket. Bila tidak disertai dengan peninjauan lapangan, gambar lokasi untuk melakukan proses pemesanan atau lelang e-katalog. (jo-6)


Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.