Belasan Ribu Orang Berikrar Bersatu Lawan Terorisme, Radikalisme dan Narkoba

Apel menolak terorisme, radikalisme dan narkoba.
JAKARTA, JO- Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/1). Dihadiri belasan ribu orang mereka berikrar bersatu melawan terorisme, radikalisme dan narkoba.

Massa besar ini berasal dari berbagai organisasi keagamaan, organisasi politik, masyarakat dan kepemudaan, mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih dengan Menhan Ryamizard Ryacudu menjadi inspektur apel.

Selain Menhan Ryamizard Ryacudu, hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Kapolres Metro Jakpus Kombes Hendro Pandowo, musisi Ahmad Dhani dan lainnya.

Serta tokoh-tokoh agama dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Wali Umat Budha Indonesia (Walubi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemuda Katholik, Banser, Aliran Kebaktian, Mtakin, Yaskum, ANBTI, IPPNU, LPOI, Forum Jong Indonesia, PHDI/KMHDI, UI, Unisma, Pemuda Katolik, dan Komunitas TT.

Ryamizard menjelaskan, apel ini untuk menolak adanya aksi terorisme di Indonesia seperti yang terjadi Kamis kemarin (14/1) di Sarinah.

"Semua agama manapun sudah jelas menentang segala bentuk aksi terorisme. Ini menjadi musuh kita bersama karena bertentangan dengan agama," tegas Ryamizard.

Ia pun mengingatkan bahwa maju maupun hancurnya bangsa ini tergantung pada rakyat Indonesia sendiri bukan pada bangsa lain.

"Maju atau hancurnya bangsa ini tergantung kita semua bukan bangsa lain," ucapnya.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpesan betapa berbahayanya keberadaan ISIS di Indonesia. Adanya aksi teror di Sarinah, itu sebagai contohnya.

"Adanya teror yang selalu kita saksikan ini, harus kita hentikan. Dari awal, saya sudah bilang ISIS sangat berbahaya. ISIS harus kita lawan dan pantau," ungkapnya.

Menurut Said, melalui kegiatan ini guna mengingatkan semua pihak bahwa negara Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai agama, suku, dan budaya.

"Jadi di tahun 2016 ini, kita akan mendorong pemerintah agar memperhatikan terhadap masalah kebebasan beragama," tuturnya.

Sementara Wagub Djarot menyebut, peristiwa serangan bom dan baku tembak antara aparat dengan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab di Jalan MH Thamrin beberapa waktu lalu cukup mengejutkan bangsa Indonesia.

Namun, respon cepat langsung ditunjukkan berbagai komponen dan lapisan masyarakat dengan menyatakan bersatu melawan terorisme.

"Ini adalah sesuatu yang sangat khas dari Indonesia. Begitu ada ancaman dari luar,  masyarakat langsung bersatu untuk mengahalau," ujar Djarot.

Respon cepat yang ditunjukan masyarakat, kata Djarot, antara lain dengan menyuarakan ‘Kami Tidak Takut’ yang populer disuarakan di sosial media.

"Ini bagus ya, bukan berarti kami tidak takut itu tidak aktif. Ini (apel kebhinekaan lintas iman) adalah tindakan aktif, di mana masyarakat langsung bersatu menghalau berbagai tindakan terorisme, radikalisme termasuk narkoba," tandasnya. (jo-2)


Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.