Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) meminta pengerjaan proyek di DKI Jakarta tidak lagi dilakukan dengan penunjukan langsung (PL), kecuali bila pengadaan barang dan jasa ada dalam e-katalog.

Kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/11), Ahok mengatakan, upaya ini agar pekerjaan tidak jatuh ke tangan kontraktor abal-abal.

“Nggak ada lagi PL. Kecuali hanya di e-katalog. Saya juga nggak mau ada lagi pekerjaan saluran diswastakan. Jangan kayak di Jakarta Timur yang jadinya malah dibagi-bagi,” katanya.

Dikatakan, upaya menghindari kontraktor abal-abal seperti ini juga bisa dilakukan dengan menggabungkan paket yang kecil menjadi paket besar. Sehingga hanya kontraktor besar yang tertarik mengikuti lelang.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

“Kalau masih paket kecil ketemu lagi dengan kontraktor abal-abal, singkirin langsung dengan penggabungan. Perusahaan kecil out, itu calo semua,” katanya.

Masih kata Ahok, kontraktor abal-abal acapkali malah menghambat pembangunan di ibukota. Selain itu, kebijakan ini sekaligus merupakan upaya untuk mempersempit adanya permainan anggaran oleh oknum pejabat.

“Nggak ada toleransi lagi untuk kontraktor yang abal-abal. Nggak ada belas kasihan tolong orang. Saya nggak ada toleransi, kalau terbengkalai malah repot, di Jakarta nggak ada cerita proyek terbengkalai. Kalau perlu satu malam selesai semua,” begitu Ahok. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.