Ilustrasi
JAKARTA, JO- Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan sejumlah peristiwa yang terjadi terakhir ini menunjukkan Kapolri harus melakukan revolusi mental secara menyeluruh di institusi Polri.

“Kapolri harus mengevaluasi dengan merevolusi mental institusi dan anggotanya. Seleksi anggota Polri harus diperketat dan dievaluasi .Sikap tegas Kapolri dibutuhkan saat ini,” kata Bambang di Jakarta, kemarin.

Hal itu dikatakannya menanggapi dua peristiwa yang mencoreng nama baik Polri diakhir bulan Oktober 2015 lalu.

Peristiwa itu adalah bunuh diri Kanit Lantas Polsek Cipondoh Iptu Budi Riyono yang ditemukan tewas di rumah wanita idaman lain (WIL)-nya berinisial H di Perumahan Griya Kenangan, Cipondoh, Tangerang, Banten pada Sabtu (31/10) lalu. Kemudian dengan video dua oknum anggota polisi Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Banyuwangi yang asyik menghisap sabu-sabu.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Menurut Bambang Widodo Umar, pembinaan maupun psikologi anggota Polri juga harus dibenahi dengan membuat formula khusus agar moral dan mental anggotanya bisa lebih baik.

“Jika masih ada kasus anggota yang bunuh diri dan menggunakan narkoba, menjadi bukti masih lemahnya pembinaan moral dan mental di Polri,” tuturnya.

“Saya rasa evaluasi maupun pengawasan di tingkat Polda maupun dibawahnya belum dilakukan secara rutin. Jika ada oknum anggota yang terindikasi terlibat penyalahgunaan narkoba ataupun kasus pribadi, ya harus diberi sanksi tegas dan dibersihkan dari institusi,” tutupnya.


Sementara itu Kepala Divisi Humas Mabes Polri Anton Charlyan di Mabes Polri berpendapat, peristiwa yang terjadi itu dikarenakan karena beban tugas di kepolisian yang bisa mengundang stres.

“Dari hasil penelitian kepada anggota reserse hasilnya 80 persen stres karena beban tugas,” katanya.

Menurut Anton, Polri melalui Divisi Propam dan Psikologi terus berupaya mencegah kejadian serupa terulang kembali. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.