Peluncuran SFS beberapa waktu lalu.
JAKARTA,JO- Harapan Kepala Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Darjamudi agar Sentra Flora Semanan (SFS) dimanfaatkan maksimal untuk berbagai kegiatan hingga tempat rekreasi yang ramai dikunjungi masyarakat, ternyata tidak tercapai.

Pantauan di lapangan pasca launching (peluncuran) yang dilakukan beberapa waktu lalu, SFS yang berlokasi di Jalan H Raisin RT 07/03 Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat ini terlihat puluhan gedung tak ada penghuninya,mirip rumah hantu. Yang terlihat hanya beberapa satpam penjaga pintu gerbang SFS.

SFS diluncurkan pada Jumat (23/10) lalu. Saat itu, Arjamudi meminta kepada
Kepala Suku Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Barat drh Renova Siahaan agar SFS ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal sebagai tempat usaha tanaman hias,lomba burung berkicau dan kegiatan lainnya dan sentra ini dapat dimanfaatkan menjadi tempat rekreasi dan ramai dikunjungi masyarakat.

Tapi pesan itu belum dikerjakan dengan alasan sedang menempuh pendidikan. Menurut sejumlah warga, bangunan SFS ini menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar dibangun sejak tahun 2009-2015. Sangat disayangkan jika tidak difungsikan walau sudah dilaunching.

Apalagi sebelum peluncuran dianggarkan lagi Rp 160 juta untuk rehap 9 gedung SFS yang rusak parah tapi hingga saat ini perbaikan tersebut belum tuntas dikerjakan.

Ketua Umum Barisan Muda Nusantara Mampe Sirait bahkan menyebut beberapa pengusaha burung dan tanaman hias di lokasi SFS yang sebelumnya disebut binaan sudin KPKP Jakbar ternyatra adalah rentalan atau disebut pedagang bayaran sudin KPKP untuk meramaikan peresmiannya.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Itu sebabnya Mampe mendesak kepada seluruh penegak hukum dan auditor untuk segera mengusut dan memeriksa kinerja Sudin KPKP Jakbar yang diduga telah menjadi sarang korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) nomor satu di Pemko Jakbar.

“Segera usut jenis pekerjaannya, penyalurannya, anggarannya, perusahaan pelaksana, dan siapa yang mengerjakan," kata dia.

Barisan Muda Nusantara juga akan bersurat kepada BPKP DKI Jakarta, Inspektorat DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya agar segera dilakukan pengusutan lebih jauh atas dugaan KKN di Sudin KPKP Jakbar.

“Logikanya, bila di suatu tempat tertutup bagi publik, itu akan menjadi hal yang mencurigakan bagi publik. Sama seperti di Sudin KPKP Jakbar, bila mereka tertutup dan tidak ingin diekspos mengenai kinerja penyerapan anggaran, berarti patut dicurigai adanya dugaan KKN berjamaah di sudin yang dipimpin dokter hewan itu,” kata Mampe. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.