Sudah Hampir Sebulan Pulau Samosir Menghilang

Beginilah asap menutupi Danau Toba dipandang dari Ajibata.
AJIBATA, JO- Kabut asap yang melingkupi wilayah Danau Toba telah berlansung hampir sebulan. Pulau Samosir pun menghilang dari pandangan ditelan asap. Bahkan, para pemilik kapal was-was akan terjadi tabrakan antarkapal karena pendeknya jarak pandang.

Pantauan dari Ajibata, Simalungun, Sumatera Utara,kemarin, Samosir yang pada waktu biasanya terlihat indah dari kejauhan, tidak terlihat lagi.

"Samosir sudah hilang ditelan asap," kata M Tampubolon, 55,seorang pedagang di Pelabuhan Ajibata, Kamis (8/10).

Menurutnya, bencana asap yang diduganya berasal dari daerah Jambi dan Riau ini, sangat menyesakkan pernafasan. Bahkan pengunjung yang makan dan minum di warungnya sepi, karena asap membuat tidak selera untuk makan dan minum. Sayang sekali, sambung Tampubolon, belum ada bantuan dari pemerintah seperti masker kepada warga.

Yang sangat mencemaskan lagi, kapal-kapal kayu yang digunakan sebagai transportasi di danau ini sangat rawan bertabrakan.

"Sejak kabut asap ini tiba di wilayah kami kapal-kapal jadi sangat takut kalau terjadi tabrakan, dan enggan pulang ke Samosir karena Samosirnya saja tidak terlihat," katanya.

Seorang pemuda Ajibata, Irwan Sirait,32, meminta pemerintah untuk lebih serius menangani bencana asap ini, sehingga tidak sampai membuat korban lebih besar, termasuk korban kesehatan dan ekonomi masyarakat.

"Pemerintah harus tegas terhadap para pembakar hutan ini. Tidak ada toleransi lagi. Tangkap atau bila tertangkap tangan langsung tembak saja, atau hukuman mati," katanya.

Hal itu supaya para pelaku sadar dan jera. Irwan berharap kabut asap ini segera berlalu dan segenap masyarakat kembali berakativitas dan Pulau Samosir yang hilang segera kelihatan lagi. (sal sirait)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.