Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan.
JAKARTA, JO- Menyusul kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Indonesia, pebisnis kedua negara pun bertemu dalam acara Indonesia-Turkey Business Forum di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (1/8).

Acara ini akan diikuti sekitar 100 pengusaha asal Turki dan partnernya di Indonesia yang dipimpin Ketua Umum Kadin Suryo B Sulisto.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berharap forum bisnis Indonesia-Turki di Jakarta dapat menghasilkan proyek baru yang dapat dikerjasamakan oleh pelaku usaha kedua negara.

“Kami akan melakukan forum bisnis, dan ini penting karena dapat menjadi tempat bagi kita untuk menghasilkan proyek baru yang dapat dikerjasamakan,” katanya.

Erdogan menuturkan Indonesia dan Turki dapat bekerja sama dengan lebih baik di forum G-20, sehingga dapat maju dengan kekuatan ekonomi yang lebih baik. Pelaku usaha kedua negara pun harus dapat melakukan kerja sama dengan lebih dekat dengan pertukaran pekerja.

Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan ekonomi yang memadai untuk melawati krisis global yang melanda banyak negara. Bahkan, Indonesia saat ini mampu menjadi salah satu kekuatan kekuatan di tengah pelemahan ekonomi global.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Di bidang perdagangan, Turki adalah negara mitra dagang Indonesia ke 7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan pada 2014 mencapai 2,47 miliar dolar AS. Surplus perdagangan Indonesia dari perdagangan Turki mencapai 415 juta dolar AS.

Meski demikian, selama ini volume perdagangan ekspor dan impor antara Indonesia dan Turki dinilai masih relatif kecil.

Ekspor utama Indonesia ke Turki adalah karet alam, serat sintetis, minyak sawit, sandal, sepatu dan tekstil. Sementara Turki banyak melakukan ekspor terigu ke Indonesia.

Selain diversifikasi negara tujuan ekspor, Turki bisa menjadi rekan bisnis dalam impor. Selama ini Indonesia mengalami ketergantungan impor gandum dari Amerika Serikat.

Kerjasama bisnis ini memungkinkan ada alternatif negara pengimpor gandum ke Indonesia. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.