Malangnya Danau Toba, Air Tercemar Infrastruktur pun Rusak

Ilustrasi
AJIBATA, JO- Danau Toba yang dulunya indah dan mempesona, telah rusak akibat dari kotoran-kotoran limbah pakan ikan serta tidak adanya perhatian dari pemerintah maupun masyarakat.

Kondisi Danau Toba yang dikelilingi tujuh kabupaten ini sudah dalam keadaan kronis dan membutuhkan perawatan yang sangat serius. Repotnya, walaupun kondisinya memprihatinkan namun sepertinya tidak ada upaya perbaikan dilakukan, sehingga danau ini terlihat merana.

Percaya atau tidak, berbagai jenis makhluk baru pun mulai bermunculann akibat pencemaran yang berasal dari bakteri pakan ikan yang mengandung zat Amoni.

Seperti mahluk penghisap darah mirip dengan bentuk tubuh anak kecoa memiliki ekor menyerupai buntut udang.Selain itu juga ada lintah menyerupai cacing terdapat di tepi pantai bebatuan Danau Toba.

Hama yang menyerang ikan mujahir, nila, dan mas itu dan juga mampu menyerang manusia.

"Hama ini baru dikenal warga, ikan yang diserang adalah ikan yang hidup bebas di danau serta ikan yang dipelihara di dalam kerambah Jaring Apung (KJA) bahkan ikan yang terjerat dalam jaring menjadi sasaran empuk serangan kutu air," kata Asi Sirait, warga Ajibata, belum lama ini.

Salah satu tokoh pemuda warga Ajibata yang juga alumni Universitas Indonesia ini mengatakan kapitalisme perikanan masuk ke Danau Toba dan kerambah menjamur memproduksi ikan yang pasarnya ekspor.

"Tanpa disadari kerambah jaring apung tempat pembesaran ikan tersebut banyak menghasilkan limbah dari pakan dan kotoran ikan makin menambah beban pencemaran danau ini," ujarnya.

Kondisi ini tidak bisa dipisahkan dari kehadiran perusahaan milik asing PT Aqua Farm Nusantara yang beroperasi sejak 2005 yang menjadi sumber utama yang mencemari Danau Toba ini.

Sejak kehadiran perusahaan ini ke Danau Toba, infrastruktur jalan juga ikut mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga merugikan masyarakat banyak.

"Kedatangan perusahaan luar ini ke lingkungan masyarakat Danau Toba bukan untung malah buntung,"ungkapnya.

Dia pun mempertanyakan dimana peran pemerintah sebagai pemberdaya masyarakat dan sekaligus sebagai regulator, harus berada di garda terdepan dalam menunjukkan kepeduliannya.

"Kita tidak ingin melihat pemerintah tidak perduli dengan kondisi yang sangat memprihatinkan ini," sambung Sirait.

Dia berharap pencemaran ini tidak semakin parah.

"Dan saat ini, mari kita bangun optimisme dengan memulai langkah-langkah nyata bagi penyelamatan ekosistem Danau Toba. Selamatkan Danau Toba sekarang juga! Jika tidak, Danau Toba akan menjelma menjadi Danau Tuba (racun-Red)," katanya. (Budi SN)

$1/ mo Hosting + Free domain! Stick it to the doubters! Put your big idea online!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.