Ilustrasi
JAKARTA, JO- Bandar narkoba kini mengubah strategi distribusi komoditas dagangannya. Jika dahulu transaksi narkoba dilakukan secara langsung (face to face antara penyuplai, kurir dan bandar), kini para Bandar menyelundupkan narkotika dengan memanfaatkan jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi.

"Ada perubahan modus operandi. Mereka tidak lagi melakukan penyelundupan secara langsung, baik pengendali, supplier, transporter, dan kurir barang. Sekarang mereka memakai jasa titipan kilat. Jadi tersangkanya tidak tertangkap, tapi barangnya saja yang tertangkap. Jika ada yang ditangkap, hanya kurir-kurirnya saja," ujar Kepala Deputi Bidang Pemberantasan Narkotika Irjen Pol Dedy Fauzy El Hakim, di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Rabu (8/7).

Modus pengemasannya pun berbeda. Jika dahulu dikemas dalam kardus, plastic atau kertas pembungkus dan ditransaksikan begitu saja, saat ini sindikat narkotika menyamarkan barang haram tersebut dengan diselipkan ke mesin atau suku cadang mesin.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan tersebut, Kepala Bagian Humas BNN Kombes Slamet Pribadi mengimbau kepada masyarakat yang melaksanakan mudik Lebaran untuk waspada terhadap paket titipan dari pihak manapun. Berhubung dikhawatirkan paket titipan tersebut malah berisi narkoba.

"Kepada seluruh masyarakat yang akan menjalani mudik Lebaran untuk waspada dengan adanya kegiatan illegal terkait peredaran narkoba dengan modus memanfaatkan arus mudik dan balik untuk menitipkan paket atau barang berisi narkoba," kata Slamet Pribadi.

Slamet mengatakan jika ada hal yang mencurigakan, maka pemudik diharapkan melapor.BNN menyediakan layanan call center di 021-80880011 atau SMS ke 081221675675 untuk pengaduan. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.