Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menyuntik dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada Bank DKI sebesar RP 2 triliun, namun untuk tujuan itu Pemprov DKI masih menunggu kajian bisnisnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Jakarta, Jumat (3/7) mengatakan perlunya kajian itu untuk menyesuaikan angkanya.

Dikatakan, dengan suntikan modal itu, Bank DKI harus bisa menurunkan Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet. Namun Basuki tidak memiliki target dalam penurunan NPL ini. Dirinya mempercayakan kepada direksi yang baru saja dilantik untuk memperbaiki kinerja Bank DKI.

Ahok menyebut, dirinya telah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk memilih direksi yang baru. Beberapa profesional dari perbankan telah direkrut, seperti dari Bank Mandiri, BCA, dan BNI.

"Sudah diskusi sama OJK dan BI, saya bukan superman. Makanya sekarang Bank DKI sudah enak ada satu tim yang baik," ucapnya.

Dikatakan, bank pembangunan daerah (BPD) biasanya berada di kelas bawah. Sehingga seringkali profesional enggan untuk masuk. Tetapi Basuki ingin mengubah stigma dengan menggandeng orang-orang profesional untuk masuk membenahi Bank DKI. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.