Korban Tewas Akibat Gelombang Panas di Karachi Dekati 1.000 Orang

Seorang warga Pakistan mengguyur tubuhnya dengan air.
KARACHI, JO- Korban tewas akibat gelombang panas di Karachi, Pakistan hampir mencapai 1.000 orang, sementara 3.000 orang lainnya dalam perawatan dan memenuhi rumah sakit-rumah sakit di kota itu.

Seperti diberitakan AFP, hari ini, sedikitnya 967 orang telah dikabarkan tewas dan para petugas medis terus berjuang mengobati pasien.

Sementara itu di negara tetangga Pakistan, India, dikabarkan sudah lebih dari 2.000 orang tewas akibat panasnya cuaca.

Mayoritas orang meninggal di rumah sakit milik pemerintah di Karachi yang dikenal sebagai kota pelabuhan dan pusat ekonomi Pakistan yang dihubui sekitar 20 juta orang, karena suhu mencapai 45 derajat Celsius (111 Fahrenheit) pada akhir pekan.

Jumlah tertinggi kematian telah tercatat di rumah sakit terbesar di Karachi, Graduate Hospital Pos Medical College, di mana mereka telah merawat lebih dari 3.000 pasien, menurut informasi dr Semi Jamila kepada AFP.

Organisasi amal terbesar di Pakistan, Edhi, mengatakan dua rumah duka mereka di kota telah menerima lebih dari 400 mayat dalam tiga hari terakhir.

"Kamar mayat telah penuh," kata juru bicara Edhi Anwar Kazmi kepada AFP.

Sementara itu, tujuh orang telah meninggal akibat panas di Provinsi Punjab selama 24 jam terakhir, kata para pejabat.

Beberapa ulama telah mengeluarkan peringatan publik mengatakan bahwa orang yang lemah secara fisik dapat tidak berpuasa terkait kondisi sulit ini.

Kekurangan listrik telah melumpuhkan sistem pasokan air di Karachi, menghambat pengairan jutaan galon air untuk konsumen.

Suhu tetap di sekitar 44,5 Celsius di Karachi pada Selasa (24/6). "Karena tekanan rendah di laut Arab, badai mungkin akan mulai malam ini dan mungkin akan terus selama tiga hari ke depan," kata seorang pejabat Meteorologi AFP.

Sementara itu pemerintah provinsi mengumumkan hari libur umum untuk mendorong warga untuk tinggal di dalam, kata seorang pejabat. Banyak diantara korban itu adalah buruh yang bekerja keras di luar ruangan.

Beberapa warga juga turun ke menyiram satu sama lain dengan air pada hari Selasa untuk menghindari runtuh dari stroke panas.

Perdana Menteri Nawaz Sharif telah mengeluarkan instruksi khusus kepada Otoritas Manajemen Bencana Nasional(NDMA) dan organisasi lain yang relevan untuk mengatur bantuan darurat bagi para korban gelombang panas. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.