Kapolda: Masalah Perut Jangan Jadi Pembenaran Anarkisme
![]() |
Tito Karnavian |
Tito sendiri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/6), mengaku paham betul apa penyebab penyerangan pada acara Lenggang Jakarta itu.
"Saya paham ini masalah perut. Tapi tidak bisa jadi alasan pembenar melakukan aksi anarkis. Aksi anarkis pada prinsipnya tak boleh dilakukan.Tidak ada penyelesaian dengan cara main hakim sendiri. Makanya hukum kami tegakkan, kami hadapkan para pelanggarnya dengan hukum," kata Tito di Polda Metro Jaya.
Tetapi setelah melakukan pemeriksaan terhadap 5 PKL yang menjadi provokator, polisi menetapkan 3 orang menjadi tersangka dan 1 laki-laki tidak cukup bukti serta 1 wanita hamil 6 bulan dibebaskan.
Dua PKL itu adalah 1 laki-laki dan 1 wanita dilepas, sebab Polisi masih kekurangan bukti untuk menjadikannya tersangka dan menahanannya.
"Kalau yang wanita, karena alasan kemanusiaan kami tidak tahan.Tapi proses hukum tetap berjalan. Sebab dia sedang hamil enam bulan," kata Tito.
Sedangkan 3 PKL laki-laki yang jadi tersangka, Polisi punya bukti kuat ketiganya ikut dalam penyerangan di acara Lenggang Jakarta tersebut, pihaknya menahan tiga PKL tersebut.
Untuk mencegah aksi anarkis, Kapolda sudah memerintahkan Brimob bersenjata lengkap untuk berjaga di seputar Monas. Selain itu, pihaknya juga tengah mencari actor intelektual lain kasus penyerangan tersebut. (amin)
Tidak ada komentar: