Bus APTB dan bus Transjakarta
JAKARTA, JO- Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mempersilakan kepada operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) jika tidak mau bergabung dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Hanya saja, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/5). Ahok menyebut konsekuensi dari penolakan itu adalah dirinya tidak akan mengizinkan bus-bus APTB melintasi jalur Transjakarta.

"Kalau kamu (operator APTB) tidak ikut apakah saya rugi? Tidak juga. Tapi kamu jangan masuk jalur bus Transjakarta," kata Ahok.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menggelar rapat bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) membahas seputar sistem rupiah per kilometer.

Organda menyatakan tidak sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh Pemprov DKI yaitu sekitar Rp 14.000 - Rp 15.000 per km, tapi meminta pada angka Rp 18.000 per km.

Ahok juga meminta agar pihak APTB nantinya jangan menyalahkan Pemprov DKI kalau kelak Pemprov akan memperluas jangkauan Transjakarta sampai ke tempat asal atau trayek APTB.

"Jangan menyalahkan kami, kalau kami perluas Transjakarta sampai ke tempat Anda. Kan kita kerja sama dengan Tangerang dan Bekasi," kata Ahok lagi.

Sebenarnya, menurut Ahok, penggabungan APTB ke manajemen PT Transjakarta dinilai akan lebih mengguntungkan operator bus. Pasalnya, ada atau tidak ada penumpang, Pemprov DKI tetap membayar kepada operator bus APTB dengan sistem rupiah per kilometer (km). (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.