Sosialisasikan 4 Pilar ke SMP, Fahira Ditanya Kenapa KPK-Polri Sering ‘Berantem’

Fahira Idris saat melakukan sosialisasi Empat Pilar
JAKARTA, JO- Wakil Ketua Komite III DPR RI Fahira Idris melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMPN 115 Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel). Uniknya, dalam sosialisasi itu, berbagai pertanyaan dilontarkan siswa, salah satunya kenapa KPK dan Polri sering ‘berantem’.

Kejadian itu terjadi saat Senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini menggelar sosialisasi pada pertengahan Mei 2015 lalu.

Fahira mengatakan, pada sesi diskusi isu nasionalisme menjadi bahasan hangat di mana menurut pandangan para siswa saat ini banyak perpecahan hanya gara-gara perbedaan suku. Namun, salah seorang siswa mengatakan, perpecahan bukan hanya terjadi di masyarakat tetapi juga di lembaga negara.

“Lembaga negara kita yang fungsinya menegakkan hukum saja berantem terus seperti Polisi sama KPK,” ujar Fahira Idris menirukan ucapan salah seorang siswa SMP peserta sosialisasi, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Sosialisasi diikuti para pelajar dan guru.
Sosialisasi Empat Pilar yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan Ketetapan MPR; NKRI sebagai bentuk negara; dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara, dilakukan anggota MPR, baik DPR maupun DPD dalam mengisi masa reses.

Menurut Fahira, walau sudah mereda, ternyata konflik yang melanda KPK dan Polri masih lekat dalam ingatan publik bahkan dalam pikiran anak SMP sekalipun.

“Ini memang karena pemberitaan kisruh kedua lembaga ini cukup masif di media massa terutama televisi dan konfliknya juga sudah terjadi berkali-kali. Tetapi saya bangga, karena walau masih SMP anak-anak ini cukup update dengan apa yang sedang terjadi di negaranya,” katanya..

Namun, dari gambaran ini, lanjut Fahira, hikmah yang bisa diambil adalah, ternyata tindak-tanduk dan polah tingkah para pejabat serta politisi di negeri ini bukan hanya menjadi tontonan orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Oleh kerena itu, penting bagi semua penyelenggara negara yang ada di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, memberikan contoh dan teladan, baik lewat perilaku maupun perkataan. (jo-4)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.