#BeraniMencoba Dorong Kebangkitan Industri Kreatif dan Inspirasikan Anak Muda Berkarya

Komikus Annisa berkarya dalam kegelapan. Anak muda harus bangkit.
JAKARTA, JO- Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2015 menjadi momentum penting bagi insan kreatif untuk bangkit dan terus berani berkarya.

Sebuah video inspiratif diluncurkan re:ON Comics, majalah kompilasi komik karya komikus lokal, dengan hashtag #BeraniMencoba, suatu pesan ingin disampaikan kepada generasi muda agar jangan takut untuk mencoba berkarya walaupun dihadang dengan segala rintangan dan keterbatasan yang ada.

Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik yang dapat ditonton di situs www.beranimencoba.com itu, ada tiga komikus yang berbagi pengalaman keseharian yang mereka hadapi dalam menghasilkan karya-karya mereka, yaitu Annisa Nisfihani (komikus asal Tenggarong, Kalimantan Timur), Is Yuniarto (komikus dari Surabaya), dan C Suryo Laksono (komikus dari Jakarta).

Menurut sang penggagas video ini yang juga adalah salah seorang pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman, di Jakarta, hari ini, re:ON ingin memberikan semangat kepada generasi muda Indonesia terutama yang mengejar cita-cita menjadi komikus agar tidak boleh berhenti berkarya meski menghadapi banyak hambatan.

#BeraniMencoba

“Kami ingin mencoba memberikan inspirasi pada generasi muda kita agar tidak mudah menyerah dan jangan bermental serba instan. Saya yakin dengan kebudayaan Indonesia yang amat kaya dan beranekaragam adalah merupakan modal dasar untuk berkarya lebih baik dibanding negara lain," katanya.

"Kalau ingin meniti karir sebagai komikus, ataupun bidang-bidang lainnya, pasti banyak tantangannya tapi jangan pernah takut untuk mencoba. Seseorang yang saat ini telah menjadi profesional pasti dulunya juga memulai segala sesuatunya dari nol,” sambung Yudha.

Dikatakan, jika menemui berbagai rintangan dan halangan, jangan kuatir karena kita tidak sendiri. "Banyak sekali komikus kita di dalam negeri yang mengalaminya, namun dengan segala upaya dan semangat berkarya akhirnya mereka mampu membuahkan prestasi yang membanggakan."

Chris Lie yang merupakan editor in-chief re:ON Comics. Dalam salah satu kisah di video itu, Annisa Nisfihani, penulis komik “Me vs Big Slacker Baby” asal Kalimantan Timur mengatakan kisah sedihnya saat berhadapan dengan kondisi di daerahnya yang seringkali mati lampu.

“Dalam seminggu bisa tiga kali mati lampu dan cukup lama. Tapi saya tidak mau berhenti berkarya membuat komik dengan semua kendala itu, meski harus menggambar di bawah cahaya lampu tempel,” kata Annisa.

Selain itu saat awal-awal menekuni komik, Annisa juga sempat mendapat tantangan dari orang tuanya yang menilai bahwa komik tidak bisa memberikan penghasilan yang cukup untuk masa depan.

Is Yuniarto anak muda bisa wujudkan cita-citanya.

“Sedih rasanya. Tapi setelah melihat sepak terjang saya, akhirnya mereka bisa mengerti juga. Karena itu saya sangat berharap agar industri kreatif Indonesia, khususnya komik dan ilustrasi, bisa semakin berkembang. Saran saya untuk kawan-kawan yang minat jadi komikus, #BeraniMencoba saja dan kalian pasti juga bisa,” kata Annisa.

Penulis komik adaptasi Ramayana modern “The Grand Legend Ramaya”, Is Yuniarto dari Surabaya, juga mengungkapkan menjadi komikus adalah impiannya yang menjadi kenyataan meski menghadapi berbagai kesulitan.

Pria yang telah menikah dan memiliki satu anak inijuga senang jika dapat mengajarkan ilustrasi atau komik ke orang lain.

“Kenapa saya suka mengajar? Karena saya percaya dengan mengajar orang lain maka sebetulnya saya juga belajar dan mengasah skill interpersonal saya,” kata Is yang juga membuka tempat kursus menggambar di rumahnya.

C Suryo Laksono, anak muda harus disiplin dan jangan malas.

Sementara itu C Suryo Laksono penulis komik “Tawur”, mengaku menyukai komik sejak SD dan sejak itu tertarik untuk menggambar. “Komik adalah hidup saya,” kata dia sembari menyebut bahwa untuk menjadi komikus itu harus disiplin. “Kalau bermalas-malasan ya sama saja dengan menyia-nyiakan bakat yang telah kita miliki,” ungkapnya.

re:ON Comics didirikan oleh tiga sekawan Chris Lie, Andik Prayogo, dan Yudha Negara Nyoman tahun 2013. Kini majalah kompilasi komik yang dikelola secara profesional dengan passion untuk membangkitkan komik lokal kembali itu sudah merilis hingga 13 volume.

“Volume 13 baru saja dirilis berbarengan dengan event akbar perdana kita yang diadakan di akhir bulan April yang lalu di Depok,” jelas Andik.

Pada tanggal 24-26 April 2015 yang lalu, re:ON telah menggelar konvensi perdana mereka yang diberi nama re:ON Comics Convention (disingkat re:CON) di Margo City, Depok, Jawa Barat. Selain launching komik, juga diadakan berbagai kegiatan yang tak kalah inspiratif antara lain talkshow membuat komik, lomba menggambar komik, hingga temu komikus idola, serta lomba cosplay khusus karakter lokal.

Keterangan lengkapmengenai re:CON juga dapat dibaca di www.reonconvention.com. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.