Warisi "Sanggar Noray", Mpok Nori Sering Sedih Kala Ditolak Ngelenong

Mpok Nori
JAKARTA, JO- Meninggalnya pelawak Mpok Nori membuat banyak orang kehilangan. Rekan almarhumah, yang juga pelawak, Bolot, pun punya sejumlah kesan yang tidak mungkin dilupakannya.

"Saya sulit melupakan wajah Mpok Nori terutama saat sedih ditolak ngelenong di beberapa tempat, padahal waktu itu sedang tidak punya uang," kata Bolot di Jakarta, kemarin.

Bolot juga menyebut cita-cita Mpok Nori untuk mengembangkan kebudayaan Betawi dengan mendirikan Sanggar Noray. Sanggar yang kini memiliki ratusan anak didik itu, benar-benar didirikan dari nol oleh Mpok Nori.

"Awalnya nggak punya uang untuk mendirikan sanggar itu, tidak mudah. Hanya dengan kerja keras dari ngelenong dia bisa pelan-pelan membangunnya," kata Bolot.

"Dari hasil ngelenong, dia nyicil beli alat musik lalu pakaian, dan lain-lainnya," sambungnya.

Pelawak lainnya, Omas mengenang Mpok Nori sebagai pelawak yang menjaga etika dalam setiap lawakannya.Saking menjaga etika itu, Omas mengaku pernah dimarahi Mpok Nori.

"Pernah saya keceplosan, langsung diomelin, ngomong apaan sih lu," kata Omas.

Bagi adik pelawak Mandra ini, meninggalnya Mpok Nori harus mendorong seniman Betawi untuk terus berkembang sebagaimana yang diharapkan Mpok Nori.

Mpok Nori meninggal dunia pada Jumat (3/4) sekitar pukul 07.40 WIB di RS Pasar Rebo, Jaktim, dan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Jumat sekitar pukul 14.00 WIB.

Sejumlah artis dan kerabat terlihat mendatangi rumah duka Jalan Daman 1 RT 08 RW 02 Kelurahan Bambu Apus Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Artis senior ini diketahui menderita asma. (jo-3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.