Kenaikan Harga BBM Membuat Supir Angkutan Umum Meradang
Angkot di Jakarta Barat. (foto:hery) |
Para pengemudi mengaku bingung untuk menentukan tarif angkutan yang pantas, apalagi sejumlah pemilik angkutan menaikan setoran dengan alasan harga perawatan kendaraan seperti ganti oli dan spare part kendaraan juga naik.
"Bingung kita mau naikin berapa, apalagi setoran juga dinaikkan," kata Iwan, pengemudi angkutan yang ditemui di Terminal Kalideres, Jakbar.
Iwan mengatakan, sebagian penumpang tidak mau menaikkan ongkos dengan alasan pemerintah belum menentukan tarif yang resmi.
Sebagian penumpang juga banyak beralih naik sepeda motor karena tarif angkutan mahal tidak sesuai dengan penghasilan mereka.
"Pasca kenaikan BBM ini penghasilan pengemudi angkutan umum jadi menurun drastis dan tak jarang pula tidak dapat setoran dan tak bawa uang pulang karna narik sepi penumpang," katanya.
Dikatakan, program pemerintah Joko Widodo yang selalu kontraversial cenderung menyiksa rakyat kecil dengan kenaikan harga BBM yang akan berdampak kepada semua sektor ekonomi rakyat kecil.
Dia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kenaikan harga BBM ini. (hery lubis)
Tidak ada komentar: