Panglima TNI Tinjau Pameran Indo Defence 2014
![]() |
Panglima TNI serius mengamati persenjataan yang dipamerkan. |
Saat peninjauan dan kunjungan ini Jenderal Moeldoko didampingi Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Sumedy, Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Asops Panglima TNI Mayjen Indra Hidayat, Aster Panglima TNI Mayjen Ngakan Gede Sugiartha, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan beberapa staf Panglima TNI, .
Dalam pameran industri pertahanan berskala internasional yang berlangsung dari tanggal 5 -8 November 2014, diikuti oleh 56 negara yang mengirimkan delegasi resminya untuk menyaksikan pameran yang bertajuk "World Defence Technology".
Disamping itu, terdapat 700 stand perusahaan baik dari dalam dan luar negeri yang memamerkan produk-produk peralatan pertahanan dan keamanan dengan teknologi terkini.
Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Pameran industri pertahanan ini merupakan ajang promosi produsen peralatan pertahanan dari berbagai negara. Beberapa industri pertahanan dalam negeri terkemuka dan instansi pemerintah yang ikut dalam pameran kali ini antara lain PT Pindad, PT INTI, PT Krakatau Steel, PT PAL, PT Industri Kapal Indonesia, PT Palindo Marine, Bakamla (Badan Keamanan Laut), Basarnas, Lapan, LIPI, TNI, Polri, Kemenhub, dan Kementerian Perindustrian.
Dalam kunjungan tersebut, Jenderal TNI Dr Moeldoko dan rombongan berdialog dengan para petugas stand dalam dan luar negeri yang
memamerkan produk-produk andalannya. Panglima TNI berharap, baik masyarakat luas maupun prajurit TNI sendiri secara khusus dapat menyadari betapa pentingnya peningkatan industri pertahanan.
"Ajang ini cukup bagus, dimana para prajurit saya bisa mengikuti perkembangan (teknologi industri pertahanan dan masyarakat juga dapat memahami bahwa senjata TNI itu mahal, tetapi kita tetap harus mengikuti agar memiliki kekuatan yang seimbang dengan negara lain," kata Panglima TNI.
Panglima TNI juga menjelaskan, dalam meningkatkan pertahanan nasional untuk tidak meninggalkan produksi dalam negeri. "Kami tidak meninggalkan produk dalam negeri. Itu kami prioritaskan. Tetapi persoalan high technology tetap tidak bisa ditinggalkan, oleh karenanya perlu transfer of technology atau alih teknologi," ujarnya. (jo-17)
Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya
Tidak ada komentar: