Ilustrasi
JAKARTA, JO- Tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) Jakarta akan segera dimulai, dan groundbreaking pembangunan tahap A akan dilakukan pada 3 September 2014 mendatang di sisi Timur Waduk Pluit.

Pihak yang akan melakukan pembangunan pada tahap A ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sepanjang 75 hingga 100 meter sebagai tahap awal saja.

"Groundbreaking ini sebagai tanda keseriusan Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI dalam mewujudkan pembangunan tanggul laut raksasa," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro di Jakarta, Sabtu (9/8).

Giant Sea Wall ini berfungsi untuk pencegah banjir akibat rob dan sebagai penampung air baku untuk diolah sebagai air bersih minum.

Menurut Andi Baso, pekerjaan awal tanggul raksasa ini dilakukan secara simultan oleh tim gabungan dari Kementerian PU, Kementerian Koordinator dan Pemprov DKI.

Saat dilakukan penguatan dan peninggian tanggul existing, Kementerian PU melakukan finalisasi masterplan pembangunan tanggul laut raksasa. Sekaligus menyiapkan kelembagaan untuk mengkoordinir pembangunan. Serta menyiapkan road map percepatan pembangunan.

Sebelumnya berdasarkan masterplan yang diserahkan Menteri Belanda Melanie Schultz van Haegen kepada Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Djoko Kirmanto, total investasinya diperkirakan 24,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 300 triliun.

Investasi itu terdiri atas reklamasi pantai utara Jakarta (tahap I), konstruksi tanggul terluar (tahap II), dan tembok laut raksasa atau giant sea wall (tahap III).

Tujuh perusahaan siap mengembangkan 17 pulau buatan di kawasan reklamasi seluas 5.153 hektare. Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD) itu merupakan proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat. (jo-3)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.