Wabah Ebola Tewaskan 672 Orang, Termasuk Dokter Pejuang Pasien Ebola

Peta persebaran wabah Ebola
JAKARTA, JO- Seorang dokter terkemuka yang mempertaruhkan hidupnya untuk mengobati pasien Ebola, meninggal dunia, Selasa (29/7) akibat penyakit ini, menurut para pejabat yang mengabarkan perkembangan wabah penyakit yang hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 672 orang.

Dr Sheik Humarr Khan, yang dianggap sebagai pahlawan nasional atas kerja kerasnya untuk mengobati penyakit di Sierra Leone, telah dikonfirmasi meninggal dunia oleh pejabat kementerian kesehatan di sana. Dia telah dirawat di sebuah karantina, menurut berita Vox, hari ini.

Petugas kesehatan telah sangat rentan terhadap tertular Ebola, yang ditularkan melalui cairan tubuh seperti air liur, keringat, darah dan urin. Dua petugas kesehatan Amerika saat ini dirawat di rumah sakit dengan Ebola di negara tetangga Liberia.

Wabah Ebola kali ini menjadi yang terbesar dalam sejarah dengan kematian akibat penyakit tidak hanya di Sierra Leone dan Liberia, tetapi juga Guinea dan Nigeria. Penyakit ini belum memiliki vaksin dan tidak ada pengobatan khusus, dengan tingkat kematian paling sedikit 60 persen.

Dr Sheikh Humar Khan
Binyah Kesselly, ketua otoritas bandara Liberia mengatakan polisi kini hadir di bandara di Monrovia untuk memastikan skrining setiap penumpang.

"Jadi jika Anda ingin terbang dan Anda tidak mematuhi aturan, kami akan memastikan Anda tidak akan naik ke pesawat," katanya.

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa, maskapai ASKY mengatakan menghentikan penerbangan ke Monrovia, Freetown, dan Sierra Leone. Namun penerbangan masih dilakukan ke Guinea, ibu kota negara ketiga yang dilaporkan paling banyak ketiga korban Ebola.

"ASKY bertekad untuk menjaga penumpang dan staf aman selama waktu meresahkan ini," kata pernyataan itu.

Langkah-langkah ketat itu dilakukan menyusul kematian seorang pria Amerika 40 tahun keturunan Liberia, pada Jumat lalu, yang telah terbang dengan penerbangan ASKY. Hal itu menyebabkan rasa takut yang meluas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko tertular Ebola bagi wisatawan dianggap rendah karena memerlukan kontak langsung dengan cairan tubuh atau sekret seperti urin, darah, keringat atau air liur. Ebola tidak dapat menyebar seperti flu melalui kontak biasa atau bernapas dalam udara yang sama. (jo-4)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.