Yesaya Sombuk
JAKARTA,JO- Tertangkap tangannya Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk bersama lima lainnya di Hotel Acasia, Jakarta Pusat (Jakpus) masih belum sampai pada kesimpulan apakah terkait dengan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Selasa (17/6), semua masih dalam tahap proses pemeriksaan terhadap enam orang yang sudah ditangkap itu.

"Tunggu saja, semua masih informasi awal dan semua status masih terperiksa," kata Johan Budi.

Mengenai penyegelan ruang kerja Menteri Helmy Faishal Zaini, Johan Budi juga mengaku belum mengetahuinya. Sepanjang yang diketahuinya, yang disegel adalah ruangan Deputi 1 Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian PDT, ruangan di lantai 4, lantai 2 dan beberapa ruangan lainnya.

Sebelumnya, pada Senin (16/6), selain menangkap Bupati Biak Numfor Yesaya Sombur juga ditangkap seorang pengusaha berinisial TM dengan Yunus Saflembolo yang merupakan Kepala Dinas Penanggulangan Bencana di Kabupaten Biak. Dua sopir dan seorang ajudan juga ikut diperiksa hingga saat ini.

Dalam tangkap tangan itu, KPK mendapati uang 100.000 dolar Singapura yang disimpan dalam sejumlah amplop putih dan dimasukan dalam tas hitam. Diamankan pula mobil Mazda merah dari TM.

Penangkapan ini diduga terkait upaya suap, terkait program pembangunan daerah tertinggal di Kabupaten Biak, Papua. (jo-2)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.