Warga Pertanyakan Kemampuan Sudin Sosial dan Trantib Atasi PMKS

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Sejumlah warga Jakarta Barat (Jakbar) mempertanyakan keseriusan pihak Sudin Sosial dan Trantib dalam mengatasi maraknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk WTS di daerah ini. Mereka pun meragukan kemampuan instansi itu untuk menanganinya.

Seorang warga Jelambar Baru, di Jakarta, Jumat (9/5) mengatakan seharusnya aparat terkait itu melakukan razia secara rutin, bukan sewaktu-waktu saja. Seperti maraknya anak-anak kecil yang mengemis di lampu merah Grogol, justru kalau dibiarkan bocah-bocah itu bisa tertabrak kendaraan.

"Kalau mereka rutin operasi otomatis para PMKS ini merasa jera. Masalahnya warga pengguna jalan juga sangat terganggu dengan keberadaan bocah bocah kecil yang mengemis di lampu merah Grogol, kalau seandainya tertabrak tentunya bukan tidak mungkin kita juga yang nantinya bakal disalahkan. Sebenarnya mampu nggak sihg aparat Sudin Sosial dan Trantib Jakarta Barat mengatasi ini?" taya Rohim kepada JakartaObserver.com.

Hal senada juga dikatakan oleh Aida, warga Madrasah Kalideres. Aida mengaku sangat resah dengan keberadaan pengamen yang ada di wilayah Kecamatan Cengkareng, karena sering memaksa kepada penumpang jika tidak diberi uang.

"Kita sebenarnya kesal melihat para pengamen pengamen itu,tapi apa boleh buat, petugasnya saja kurang respon menyikapi keluhan masyarakat ini,mau dikata apa," kata dia.

Selain masalah pengamen dan pengemis, para WTS yang ada di Jalan Tubagus Angke dan sepanjang Jalan Hayam Wuruk juga menjadi barometer aparat Sudin Sosial dan Trantib dalam menindak lanjutinya.

"Jelas ini merupakan barometer buat petugas sudin itu dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat, karena semua itu di depan mata," kata Iyep.

Sementara itu,Kasudin Sosial Jakbar Ika Yuli Rahayu saat dikonfirmasi Jakarta Observer.com, belum memberikan jawaban. "Ibu sedang rapat di dinas," kata salah satu stafnya. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.