Walikota Ilham Arief Sirajuddin Mengaku Tertekan Batin dan Menangis

Ilham Arief  Sirajuddin
MAKASSAR, JO- Walikota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Arief Sirajuddin menjadi pejabat kesekian yang mengakhiri jabatannya dengan tragis. Rabu (7/5), atau hanya sehari menjelang penyerahan jabatannya ke pasangan walikota-wakil walikota yang baru, Ramadhan Pomanto-Syamsu Rizal MI; ketua DPD Partai Demokrat Sulsel ini pun ditetapkan jadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ilham Arief Sirajudin yang menjabat walikota selama dua periode ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar.

Sebelum Ilham, pejabat lain yang ditetapkan sebagai tersangka menjelang akhir jabatannya adalah Ketua BPK Hadi Purnomo. Penetapan status baru bagi Ilham ini juga bersamaan saat KPK menangkap Bupati Bogor Rachmat Yasin juga dalam kasus dugaan korupsi.

Pelantikan walikota Makassar yang baru dilaksanakan Kamis (8/5) hari ini di pelataran Bugis Makassar Anjungan Pantai Losari, dilakukan Gubernur Sulsel Sahrul Yasin Limpo mewakili Mendagri Gamawan Fauzi di DPRD Kota Makassar.

Saat pelantikan ini, Ilham Arief Sirajuddin terlihat hadir. Juga ada tokoh Partai Demokrat lainnya, Dino Patti Djalal dan Gita Wiryawan. Ilham terlihat menangis dan beberapa kali mengusap matanya saat pelantikan ini.

Kepada wartawan dia mengaku tertekan batin, dan bertanya-tanya mengapa mesti di akhir jabatannya dia mengalami hal itu. "Ada tekanan batin, kenapa mesti di akhir masa jabatan?" tanya Ilham Arief Sirajuddin, pria kelahiran tahun 1965 ini.

Meski begitu, dia mengaku akan taat hukum dan mengikuti proses selanjutnya di KPK. "Sebagai warga negara Indonesia yang baik saya tetap menghargai proses hukum dan mengikuti proses selanjutnya di KPK," begitu Ilham. (jo-18)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.