Gerindra Tegaskan Tidak akan Nasionalisasi Aset Asing

Prabowo Subianto dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
JAKARTA, JO- Partai Gerindra membantah akan melakukan nasionalisasi terhadap aset asing di Indonesia jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden. Gerindra menegaskan akan menghormati perjanjian kontrak dengan investor asing dan melindungi kepentingan nasional.

"Platform partai yang dimuat dalam 'Enam Rencana Aksi Gerindra" tidak bermaksud untuk melakukan nasionalisasi atau mengambil alih aset yang dimiliki atau dikontrol investor asing," kata Hashim Djojohadikusumo, wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang juga saudara dari Prabowo.

Dikatakan, Indonesia sebagai bagian dari perdagangan dunia tentunya tidak mungkin berdiri sendiri. Jika Prabowo jadi presiden, perusahaan asing justru akan menjadi mitra bisnis sejajar, dan Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan-perusahaan asing itu, begitu juga sebaliknya.

Dia menilai, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Youtube yang menyatakan ada capres berbahaya karena berencana melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan asing, bukan ditujukan ke Gerindra.

Masih kata Hashim, perusahaan asing harus memberikan tempat yang sama bagi pekerja Indonesia dan tidak boleh memprioritaskan karyawan yang hanya berasal dari negaranya saja. Selain itu perusahaan asing juga wajib memperhatikan masalah lingkungan. (jo-10)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.