10 Ormas Golkar "Bergerak" Gugat Munas Oktober Hingga Perubahan Ical jadi Cawapres

Partai Golkar
JAKARTA, JO- Sebanyak 10 organisasi masyarakat pendukung Partai Golkar bergerak. Menggelar serangkaian pertemuan, mereka pun membuat evaluasi dan mengajukan berbagai gugatan terhadap DPP Partai Golkar.

"Gugatan" itu antara lain terkait waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas), kemungkinan perubahan Aburizal Bakrie sebagai cawapres hingga desakan pelibatan pengusus DPD II Partai Golkar dan ormas Golkar sebagai peserta dalam pengambilan keputusan penting partai.

Usai menggelar pertemuan Jumat (2/5) malam, pada Sabtu (3/4) pagi ini pun mereka menemui Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung di kediaman Akbar, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel).

Sebanyak tujuh kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan pada Jumat malam dibawa ke Akbar, antara lain menyebut hasil pemilu legislatif lalu menunjukkan kegagalan Golkar mencapai target, sehingga mendesak kepada DPP Partai Golkar untuk melakukan evaluasi.

Ormas dan sayap Golkar juga mendesak DPP Partai Golkar untuk melibatkan ormas dan sayap Golkar untuk dilibatkan dalam pengambilan kebijakan penting partai, termasuk dilibatkannya DPD II Partai Golkar dalam Rapimnas VI yang diminta untuk digelar sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2014 oleh KPU.

Terkait capres, ormas dan organisasi sayap Golkar ini menegaskan, capres tetap sebagaimana diputuskan pada Rapimnas III, dan apabila terjadi perubahan keputusan yang semula sebagai capres menjadi cawapres maka hal itu harus diputuskan melalui Rapimnas VI.

Terakhir soal pelaksanaan Munas Partai Golkar, ormas dan sayap Golkar pun mendesak perubahan BKPP menjadi Bappilu sebagai AD/ART, serta mendesak agar forum Rapimnas VI Golkar dipakai untuk mengevaluasi rekomendasi hasil Munas Partai Golkar Pekanbaru untuk melaksanakan Munas Golkar sekali dalam 5 tahun.

Kuat desakan agar Munas Partai Golkar dikembalikan lagi digelar pada bulan Oktober, yang berarti mereka menghendaki agar Munas mendatang digelar bulan Oktober 2014 mendatang, sebagaimana tradisi di Golkar sebelumnya. (jo-10)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.