Masyarakat Jakarta Apresiasi Komitmen Tinggi Fahira Idris untuk Perempuan dan Anak

Fahira Idris saat berdialog dengan warga Jakarta,
belum lama ini.
JAKARTA, JO- Berbagai kalangan menyambut baik perhatian besar yang diberikan Fahira Idris terhadap nasib kaum perempuan dan anak-anak di ibu kota Jakarta. Menurut mereka, dengan latar belakang aktivis sosial dan juga pengusaha, Fahira tepat dipilih menjadi anggota DPD RI dari DKI Jakarta.


"Saya melihat sejauh ini, diantara calon DPD yang ada Ibu Fahira Idris benar-benar terlibat langsung ke bawah, dan terlihat sangat serius, saya mendoakan semoga beliau dapat mewakili kita," kata Linda, 34, warga Pasar Minggu kepada JakartaObserver.com di Jakarta, Selasa (8/4).

Ibu rumah tangga yang suaminya bekerja sebagai montir di bilangan Blok M ini, mengatakan dia pernah mengikuti kampanye yang dilakukan Fahira Idris di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (Jaksel), dan merasakan sendiri apa yang disampaikan Fahira benar-benar tulus.

"Mungkin karena selama ini memang dia sudah sering melakukan kegiatan sosial yang membantu warga kali ye," sambung Linda.

Menurutnya, kaum perempuan di Jakarta memang membutuhkan banyak perhatian, demikian juga dengan permasalahan anak-anak meliputi persoalan pendidikan, kesehatan, tenaga kerja dan pemberian akses yang luas di semua sektor.

"Saya senang beliau bilang akan memperjuangkan PAUD wajib belajar dan gratis. Saya takut anak-anak tidak bisa sekolah karena biaya tidak ada," kata dia.

Sementara Aisyah, 23, warga Klender, Jakarta Timur mengaku senang dengan caleg perempuan seperti Fahira Idris, dengan alasan tidak ada yang bisa memahami masalah perempuan dengan baik kecuali perempuan itu sendiri.

"Saya sih, insya Allah dukung yang perempuan saja, perempuan yang sangat serius dan terbukti sudah berbuat seperti Ibu Fahira," kata Aisyah.

Aisyah sendiri mengaku belum pernah bertatap muka langsung dengan Fahira, namun dia mengenal Fahira dari selebaran yang ada di dekat rumahnya. Namun begitu, dia bisa menilai puteri politisi senior Fahmi Idris itu mengetahui apa yang dibutuhkan warga Jakarta khususnya kaum perempuan dan anak-anak.

Sebelum ini, setiap kampanye yang dilakukan Fahira Idris, ribuan warga tampak hadir dengan antusias.

Saat berlangsungnya Bakti Caleg Perempuan yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan UNDP di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta (30/3) lalu, Fahira Idris mengatakan hampir semua isu publik selalu berkaitan dengan perempuan dan anak. Sebagai caleg, dirinya sangat memahami kebutuhan itu.

“Hampir semua isu publik selalu berkaitan perempuan dan anak. Kita sebagai caleg perempuan harus lebih paham. Setelah paham dianalisa, dicari solusinyanya, kemudian diurai menjadi program-program aksi,” ujar Fahira.

Mengenai keterwakilan perempuan di Parlemen, terutama di DPD menurut Fahira persentasenya masih sangat kecil. Saat ini jumlah anggota DPD perempuan hanya 34 orang atau sekitar 27,27 persen. Sementara laki-laki 98 orang atau (72,73 persen). Sementara dari DCT DPD Pemilu 2014, dari 945 orang telah dinyatakan lolos verifikasi, hanya 119 orang perempuan atau hanya 13 persen.

Sebenarnya, lanjut Fahira, kewenangan DPD itu erat kaitannya dengan isu publik, isu perempuan, dan anak.

“Makanya saya memilih berjuang lewat DPD agar bisa memperjuangkan masyarakat daerah yang saya wakili, yaitu DKI Jakarta agar bisa menjadi kota layak anak, kota yang ramah kepada perempuan serta ramah kepada para difabel. Isu-isu publik lain yang ingin saya tuntaskan adalah menyelesaikan persoalan macet, banjir, sampah dan urbanisasi di Jakarta dengan mendorong disahkannya UU Megapolitan Jakarta. Sementara, isu spesifik yang saya usung, salah satunya adalah menjadikan pendidikan anak usia dini atau PAUD jadi wajib belajar sehingga bisa dinikmati gratis oleh semua anak di Jakarta dan mendorong ada perda yang tegas melarang miras dijual bebas di Jakarta,” jelas Fahira, yang juga Ketua Gerakan Nasional Anti Miras ini.

Selain punya program yang jelas dan dapat menjadi solusi persoalan publik terutama perempuan dan anak, keterpilihan perempuan pada Pemilu 2014 sangat ditentukan oleh kapabilitas dan rekam jejak caleg perempuan.

“Kalau caleg perempuan rekam jejaknya jelas, artinya sudah bergelut dengan dan terjun langsung menyelesaikan persoalan masyarakat, kemungkinan besar tingkat keterpilihannya tinggi. Makanya, idealnya sebelum maju menjadi caleg, alangkah baiknya, kalau kita caleg perempuan terjun dulu ke masyarakat,” ujar Caleg DPD Nomor 11 yang juga Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri ini. (jo-4/jo5/jo-7)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.