Ilustrasi
JAKARTA, JO- Pasca pencoblosan, para petinggi partai dan bakal capres memulai "pertarungan" baru yaitu siapa akan merangkul siapa untuk memenangkan pemilihan presiden.

Capres PDI Perjuangan Jokowi Widodo (Jokowi) setelah bertemu dengan petinggi Partai Nasdem, Partai Golkar dan PKB, hari ini, langsung menemui petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat (Jakpus).

Jokowi menemui Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj di kantornya di Jalan Kramat Raya itu sekitar pukul 12.30 WIB, diduga sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada Sabtu (12/4) lalu.

Belum diketahui apa saja "kesepakatan" yang dihasilkan dalam pertemuan dengan Ketua Umum PBNU itu, jalannya pertemuan berlangsung tertutup.

Sementara itu, Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam waktu dekat dijadwalkan akan melangsungkan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan ini merupakan pertemuan yang kesekian yang bisa menandai hubungan baik kedua tokoh ini, namun yang pertama setelah Pemilu legislatif 2014.

Rencana pertemuan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di kantor DPP Partai Gerindra. Fadli Zon juga tidak menutup kemungkinan koalisi kedua partai, termasuk dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Soal siapa yang akan menjadi calon wapres pendamping Prabowo, menurut Fadli masih belum bisa ditentukan karena yang lebih penting saat ini adalah bagaimana membangun koalisi besar dengan partai-partai pendukung.

Berdasarkan hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga, Partai Gerindra diprediksi memperoleh 11-12 persen suara, sementara Partai Demokrat berkisar 9-10 persen, dan PAN 7-8 persen. Sementara di pihak berbeda, PDIP memperoleh sekitar 18-19 persen, Nasdem 6-7 persen, dan PKB 9-10 persen. (jo-10)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.