Warga Tak Tahan Lagi Menghirup Bau Busuk dan Asap Bakaran Sampah di Kapuk Muara

Sampah menumpuk di badan Jalan Raya Villa Kapuk Mas,
RT06/03,Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta
Utara (Jakut). (foto:jo-6)
JAKARTA,JO- Warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) mengaku sudah tidak kuat menghirup bau busuk sampah dan asap pembakaran sampah di daerah mereka.

Tumpukan sampah itu antara lain terlihat di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) liar yang ada di Jalan Villa Kapuk Mas, RT 06/03, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan. Menurut warga, sampah di lokasi ini sudah sebulan tidak pernah lagi diangkut sehingga menggunung dan tumpah ke jalan.

Akibatnya, sebanyak 20 kepala keluarga (KK) protes dan sudah menyurati pihak kelurahan dan kecamatan tapi belum ada tindakan.

Hal itu diakui Ramali, 47, ketua RT06/03, Kapuk Muara kepada wartawan di Jakarta, Selasa(4/3).

"Warga sudah protes, biasanya sampah dari warga di Jalan Raya Villa Kapuk Mas ini sekali dalam tiga hari diangkut, tapi saat ini sampah sudah sebulan tidak diangkut. Akibatnya volume sampah menggunung bahkan sebagian sampah tumpah ke jalanan," katanya.

Surat protes warga.
Menurut Ramali, sampah yang menggunung itu juga berasal dari sampah makanan dari hotel dan sampah dari rumah sakit dari wilayah Bekasi ditumpuk di TPS liar ini. "Jadi semua menumpuk ditambah lagi sampah dari warga setempat,dalam satu hari saja sampah di tumpuk sedikitnya 4 truk Colt Diesel," ungkap Ramali.

Warga, kata Ramali, juga memprotes asap dari hasil pembakaran sampah di daerah ini. Asap itu menyebar masuk ke pemukiman warga.

"Bau busuk ditambah asap tebal dari bakaran sampah setiap hari,lengkaplah penderitaan warga yang bermukim di lokasi ini," ucap Hendra, 44, seorang warga.

"Kami mengharapkan kepada pihak terkait yaitu Dinas kebersihan DKI Jakarta agar mau mengangkut sampah di lingkungan pemukiman kami. Kalau rutin di angkut sedikitnya sekali dalam tiga hari tidak sampai bau busuk begini," kata Hendra. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.