Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Koes Moeldoko bersama
anak-anak pengungsi bencana alam erupsi Gunung Sinabung.
(foto:puspentni)
JAKARTA, JO- Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Koes Moeldoko didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ibu Penny Marsetio dan Ketua Umum Pia Ardhya Garini Ibu Dewi IB Putu Dunia, menyerahkan bantuan kepada pengungsi bencana alam erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (3/3).

Ketua Umum Dharma Pertiwi menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Bupati Tanah Karo Kena Ukur Karo Jambi bertempat di Kodim 0205/TK sebagai Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung. Bantuan tersebut disalurkan ke 30 titik pengungsian, dengan jumlah 1.878 kepala keluarga dan 5.741 jiwa.

Jenis bahan bantuan yang disalurkan kepada para pengungsi berupa 2.500 paket tas sekolah (10 buku tulis, 1 pensil, 1 penggaris dan 1 penghapus), 10 ton beras, 2.500 dus mie instan, biskuit dan 2500 liter minyak goreng.

Seperti disampaikan dalam siaran pers Puspen TNI kepada JakartaObserver.com, selasa (4/3), usai penyerahan bantuan, Ibu Koes Moeldoko dan rombongan mengunjungi beberapa tempat pengungsian diantaranya di Gereja Batak Karo ProtestanKlasik, Kabanjahe Zentrum, Asrama Kodim dan Gedung Serbaguna KNPI.

Kegiatan sosial ini mengangkat tema “Pendongeng Kemanusiaan Dharma Pertiwi”. Selain Dharma Pertiwi, TNI juga turut serta berpartipasi dan didukung oleh beberapa artis cilik diantaranya Tegar serta pendongeng nasional dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghibur, memotivasi dan membangkitkan semangat kejiwaan para pengungsi khususnya kepada anak-anak dibawah lima tahun, TK dan SD. Para pendongeng disebar ke seluruh titik pengungsian yang berada di Kabupaten Tanah Karo selama tiga hari dengan harapan tercipta imajinasi anak-anak, sehingga dapat berkreatifitas seperti semula setelah dihibur dengan cerita dari para pendongeng.

“Para pendongeng adalah pasukan khusus yang akan memberi recovery kepada anak-anak supaya tidak ada lagi trauma,sehingga dengan cepat dapat menormalisasikan kembali alam pikirannya untuk segera menyesuaikan dalam kehidupan sehari-hari, penuh ceria dan bergembira baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekolah nantinya,” ujar Ketua Umum Dharma Pertiwi. (jo-17)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.