Polisi Kesulitan Melacak Pelaku Perampokan dan Penyekapan Warga Korea

Ilustrasi
JAKARTA,JO - Pihak Kepolisian Sektor Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim) mengaku mengalami kesulitan melacak pelaku perampokan di rumah warna negara Korea di Perumahan Primer Estate, Blok L 15, RT 07/05, Setu Cipayung, Jaktim.

Tidak adanya kamera CCTV baik di rumah maupun di lingkungan komplek perumahan, serta hilang jejak yang dialami anjing pelacak yang diterjunkan ke lokasi akibat para pelaku melintasi aliran air di sekitar komplek, membuat pihak polisi berpikir keras untuk mencari cara lain.

Hal itu diakui Kapolsek Cipayung Kompol UA Triyono di Jakarta, kemarin, menyusul kejadian perampokan dan penyekapan yang dilakukan perampok terhadap Choi, 43; istrinya Shu Pai,41; serta kedua anaknya bernama Hei Wo,17, dan Cek Mon,13.

"Kami telah menerjunkan anjing pelacak, namun kehilangan jejak karena pelaku kemungkinan melintasi aliran air," kata Kompol UA Triyono.

Dikatakan, para pelaku diduga telah menyusuri kebon kosong yang ada disamping perumahan untuk menuju ke rumah korban. Disana mereka kemungkinan menjebol bawah tembok yang tingginya mencapai 4 meter. Kemudian pelaku menggunakan linggis dan mencongkel pintu depan rumah bercat krem itu.

Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah tiga orang itu sempat mengikat pemilik rumah dengan sebuah tambang dan mereka berhasil buron setelah menggasak perhiasan emas serta sejumlah uang dolar AS, Jumat (21/2), sekitar pukul 02.30 WIB.

Pelaku yang berjumlah tiga orang itu mengancam dengan sebuah golok dan menarik istri korban agar membuka brangkas yang ada di kamar utama. Dari dalam brangkas itu dijarah uang Rp 12,5 juta, dan 5.800 dolar AS, dan perhiasan senilai 150 dolar AS.

Setelah itu ketiga perampok rumah WNA tersebut berhasil buron.Selanjutnya para korban terbebas setelah salah satu anaknya dapat membuka tali tambang yang digunakan pelaku untuk mengikat dan langsung melaporkan ke polisi. (leman/cr-9)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.