Bus China Banyak Rusak, Ini Jawaban Kepala Dishub dan Presdir PT San Abadi

Bus Transjakarta
JAKARTA, JO- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono buka suara soal kritik banyaknya armada bus asal China yang rusak. Ia pun membantah bus-bus itu merupakan rekondisi.


Berdasarkan informasi yang dihimpun setidaknya sudah ditemukan lima bus baru Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang diketahui asal China mengalami kerusakan, padahal baru beberapa pekan tiba di Jakarta.

Menurut Udar Pristono, spesifikasi bus-bus pesanan Pemprov DKI Jakarta itu dibuat khusus oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan hanya ada di Indonesia. "Jadi tidak betul itu rekondisi," tegas Pristono.

Hanya saja dia mengakui ada kerusakan pada komponen bus yang diketahui berkarat. Ia menduga hal itu terjadi karena terlalu lama pengirimannya, biasanya 14 hari menjadi enam pekan, khususnya pengiriman 31 unit bus asal China yang kemudian diketahui bermasalah.

Terhadap kerusakan itu, Pristono sendiri mengaku tidak terlalu khawatir. Ada beberapa alasannya. Pertama, selama masa perawatan yakni setahun atau 100.000 kilometer, perbaikannya masih dalam tanggung jawab pemenang lelang. Apalagi memang kerusakannya tidak total.

Kedua, kerusakan pun hanya pada komponen kecil atau minor bukan utama. Ketiga, pembayaran yang dilakukan pun baru 20 persen. Nilai kontrak sebesar Rp1 triliun, dan baru dibayar sekitar Rp300 miliar, sisanya dijadwakan pada 2014 ini.

Dikatakan, pihaknya sendiri sudah menyerahkan foto-foto kerusakan itu kepada agen tunggal pemegang merek (ATPM) beberapa hari lalu, untuk diperbaiki.

Sementara Presiden Direktur PT San Abadi selaku ATPM Bus Transjakarta Articulated Indra Krisna mengatakan, pihaknya memenangkan dua dari 14 paket pengadaan bus Transjakarta. Dua paket tersebut terdiri dari 60 bus dengan dua kali pengiriman dari Pelabuhan Shanghai.

Pada tahap pertama sebanyak 29 bus yang dikirim tanpa terkendala cuaca. Kemudian 31 bus sisanya dikirimkan pada tahap kedua, namun dalam perjalanan terkendala cuaca sehingga memakan waktu hingga enam pekan untuk pengiriman.

Pengiriman kedua dijadwalkan sampai di Indonesia pada tanggal 3-4 Desember. Tapi karena cuaca buruk barang baru diberangkatkan tanggal 29 November 2013.

Pihak PT San Abadi sendiri berjanji akan memperbaiki bus yang rusak dan berkarat itu. Semua suku cadang sudah dipesan namun belum tiba di Jakarta.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menyesalkan sikap Dinas perhubungan DKI yang tidak teliti terhadap barang yang dibelinya.

"Seharusnya mengecek terlebih dahulu kondisi bus-bus tersebut sesampainya di Jakarta.Sehingga sebelum diluncurkan dapat dikembalikan ke pihak pemasok bus tersebut," kata Ahok.

Logikanya, begitu Ahok, kalau mau membeli barang pasti diperiksa. Kalau motor ataupun mobil karatan pasti tidak mau orang beli. "Kalau baru saja sudah karatan kadar besinya,berarti sama saja ini bus bakalan hancur karatan semua,padahal sudah serah terima.Makanya itu yang akan kita selidiki," begitu Ahok. (leman/jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.