Kampus Berkualitas dengan Biaya Murah Bukan Lagi Hanya Impian

Drs Sanusi, MSi
JAKARTA, JO- Indonesia membutuhkan lebih banyak kampus yang berbiaya terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu namun tetap memerhatikan kualitas. Tapi apakah impian ini mudah terwujud di tengah mahalnya biaya kehidupan khususnya di Jakarta?

Menurut salah seorang praktisi pendidikan, Drs Sanusi, M Si kepada Jakarta Observer di Jakarta, hari ini, biaya pendidikan yang terjangkau selalu berdampak pada pemberian fasilitas dan juga kesejahteraan dosen. Sehingga menjadi tantangannya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan itu secara lebih adil.

“Banyak yang bertanya apakah dengan biaya uang kuliah Rp750.000 itu bisa memberikan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa? Bagaimana juga dengan gaji dosen, karena dosen juga dituntut untuk profesional,” katanya.

Sanusi memberikan contoh Universitas Indraprasta PGRI, yang selalu menjadi rujukan bagi kampus yang berbiaya murah dan banyak mendapat apresiasi dari pejabat maupun publik. Kampus ini, kata dia, sudah mampu membuktikan bahwa pendidikan itu seharusnya tidak selalu mahal.

“Unindra itu contoh yang bagus, tapi bagaimana dengan yang lain?” tanya dia.

Dikatakan, Unindra dapat memberikan keringanan bagi mahasiswa namun tetap melakukan berbagai upaya lain misalnya mengibangi dengan sikap tegas bagi mahasiswa yang kurang disiplin dalam belajar.

“Karena kualitas juga menyangkut bagaimana mahasiswa menanggapi perkuliahan,” sambung Sanusi, yang juga dosen di Universitas Indraprasta PGRI.

Kampus berbiaya murah dengan kualitas yang memadai, begitu Sanusi, bukan impian yang sulit menjadi kenyataan, jika semua pihak terutama pemerintah, pemilik universitas, dosen dan mahasiswa sama-sama menunjukkan komitmen yang tinggi dalam dunia pendidikan.(lian)









Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.