Dari Kisah Sang Kakak, Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Feby Lorita

Mayat Feby Lorita saat ditemukan (kiri), Feby saat masih hidup (kanan).
JAKARTA, JO- Berdasarkan kisah yang diperoleh polisi dari kakak kandung Feby Lorita, 31, polisi kini sudah memiliki nama yang diduga sebagai pelaku dan sedang melakukan perburuan untuk menangkapnya. Namun begitu, kuat dugaan eksekusi dilakukan lebih dari satu orang.

Menurut keterangan Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi di Jakarta, Kamis (30/1), polisi juga menduga pelaku pembunuhan terhadap wanita yang berprofesi sebagai desain grafis dan tinggal di apartemen Cibubur Comfort itu, memiliki kedekatan khusus dengan korban. Apakah kedekatan asmara atau bisnis masih belum bisa dipastikan.

"Kami sudah mengantongi nama orang yang kami duga sebagai pelaku. Saat ini anggota sedang menyebar untuk mencari orang tersebut," kata Kombes Mulyadi.

Mayat Feby Lorita ditemukan Sabtu (25/1) lalu dengan kondisi membusuk di dalam mobil Nissan March F 1356 KA yang sedang parkir di dekat TPU Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim). Saat ditemukan mayat Feby diletakkan di dalam bagasi mobil, dengan kondisi tangan diikat dengan kabel listrik dan wajah hancur sehingga tidak bisa dikenali. Polisi menduga korban dibunuh dengan menggunakan benda tumpul.

Menurut Kombes Mulyadi, dari keterangan kakak korban yang sudah  bercerai dengan suaminya itu, Feby sempat bercerita kepadanya ada seseorang yang kecewa terhadap korban.

"Cerita Feby kepada kakaknya ada seseorang yang kecewa kepada Feby," katanya. "Tapi ini semua masih diselidiki."

Cek hotel di Malaysia, bandingkan tarifnya dan baca ulasannya | Cek hotel di Kuala Lumpur, bandingkan tarifnya dan baca ulasannya | Cek hotel di Jakarta, bandingkan tarifnya dan baca ulasannya | Cek hotel di Bandung, bandingkan tarifnya dan baca ulasannya | Cek hotel di Surabaya, bandingkan tarif dan baca ulasannya

Kombes Mulyani menambahkan jika melihat kondisi korban yang diikat di dalam bagasi, kemungkinan besar ada orang lain yang membantu pelaku. Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sembilan orang saksi, tiga diantaranya adalah sahabat Feby.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, menurut keterangan tiga rekan Feby kepada penyidik, korban sering curhat soal kondisi rumah tangganya yang tidak harmonis.

"Tiga rekannya bilang korban biasa curhat soal keluarga, pertengkaran (cekcok atau lain-lain) dan lain-lain. Sejak awal hubungan keluarga tidak baik, pihak suami (Hendrik Sulaiman) sudah mencoba pengasuhan anak di tangannya," ujar Rikwanto.

Kakak Feby, Eva Lorita, menyebut hubungan adiknya dengan Hendrik sudah kandas sejak dua tahun yang lalu. Mereka memiliki seorang putri. (jo-9)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.