Perlu Rekayasa Lalu-lintas Baru di Sekitar Halim Perdanakusuma
Bandara Halim Perdanakusuma |
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Jakarta, Jumat (6/12), dengan mengembalikannya menjadi komersil, maka perlu dilakukan rekayasa lalu-lintas karena akan banyak penumpang keluar masuk dari bandara milik TNI Angkatan Udara itu.
Pertama, menurut Pristono, perlu diketahui berapa kira-kira arus penumpang keluar masuk dari bandara itu, kemudian Kementerian Perhubungan harus merinci akses mana saja yang akan dijadikan pintu keluar masuk penumpang, serta membangun akses baru sebagai bagian dari upaya menghindari kemacetan.
Apalagi kawasan bandara itu memang dikenal dengan kemacetannya seperti di sekitar kampus UKI Cawang, kawasan Pusat Grosir Cililitan, dan lainnya. "Jadi kami masih menunggu pemberitahuan dari Kementerian Perhubungan," kata Pristono.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah menyatakan menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan itu untuk memfungsikan kembali Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersil. Hal itu, katanya, bisa memecah kemacetan yang sering terjadi menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Sedikitnya sembilan maskapai penerbangan sudah menyatakan mau masuk ke Bandara Halim Perdanakusuma.
General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Halim Iwan Khrishadianto di sela-sela Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Halim, Jakarta, Kamis (5/12) menyebut, keputusan final mengenai perizinan maskapai itu akan dikeluarkan Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan.
"Setelah izin keluar, nantinya maskapai-maskapai tersebut akan take off dan landing mulai 10 Januari 2014. Ya, menurut kesepakatan awal TN AU dan Kemenhub dioperasikan 10 Januari," jelasnya.
Maskapai apa saja yang sudah menyatakan diri untuk masuk Halim? Ini daftarnya: Citilink, Garuda, Kalstar, Sky Aviation, AirAsia, Jatayu, Lion atau Batik, Mandala, dan Sriwijaya. (jo-2)
Tidak ada komentar: