Penumpang Minta KAI Jangan Dulu Naikkan Tarif KRL Jabodetabek
![]() |
KRL Jabodetabek |
"Jangan dulu deh, masih terlalu berat untuk masyarakat. Baru kemarin semua KRL ekonomi dihapus pilihan bagi penumpang secara ekonomi tidak ada lagi, artinya kan dipaksa, ini seperti jebakan batman, sudah masuk eh dinaikkan lagi," kata Siti Fajriah, 43, warga Bojong Gede, yangsetiap hari menjadi langganan KRL.
Menurut Siti kepada Jakarta Observer.com, Minggu (22/12) pagi, saat ini hampir tidak ada pilihan lain bagi para penumpang di luar Jakarta kecuali untuk naik KRL ke tempat kerja. Kebijakan kenaikan tarif akan sangat memberatkan karena semakin tingginya biaya hidup di Jabodetabek.
"Tapi bagaimanapun, tergantung berapa besaran kenaikannya. Kalau naik 50 persen dari tarif sekarang misalnya, itu sama dengan membunuh warga, karena gaji mereka bisa habis untuk ongkos transportasi saja," katanya.
Menurutnya, ada begitu banyak penumpang KRL ekonomi dulu yang kini terpaksa harus hidup pas-pasan karena mengikuti pola tarrif baru pihak KAI. Dia meminta mereka itu menjadi perhatian serius pihak KAI.
Menurut Manager Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, di Jakarta, kemarin, kenaikan tarif itu menyusul kedatangan 100 gerbong KA bekas Jepang dari 180 gerbong yang ditargetkan.
Mengenai besarannya kenaikannya saat ini masih sedang dikaji. "Kenaikan tarif ini akan diimbangi dengan peningkatan pelayanan," katanya.
Dikatakan, bulan Desember 2013 ini akan ada dua rangkaian kereta yang sudah siap dijalankan. Untuk 1 rangkaian ada 10 gerbong kereta api. (jo-3)
Tidak ada komentar: