Marah Jalan Tak Diperbaiki, Masyarakat Ajibata Tanam Pisang dan Menjala Ikan di Jalan
Masyarakat menanam pohon dan menjala ikan di Jalan Justin Sirait, Ajibata. |
Aksi unjuk rasa ini dilakukan masyarakat yang dimotori Naposo Bulung Ajibata (NBA), Senin dan Selasa (9-10/12) di Jalan Justin Sirait, Ajibata. Massa yang berkumpul di Terminal Ajibata dan meminta Camat Ajibata Gibson Sinaga untuk datang menemui masyarakat dan menandatangani pernyataan komitmen memperbaiki jalan dalam waktu seminggu.
Menurut Ketua NBA Candro Manurung dan Wakil Ketua NBA Irwan Sirait, masyarakat marah karena selama bertahun-tahun jalan di daerah ini dibiarkan saja rusak dan berlumpur, padahal jalan ini sangat penting peranannya bagi aktivitas masyarakat, apalagi daerah ini sebagai daerah wisata Danau Toba.
“Sudah berkali-kali kita sampaikan aspirasi agar jalan ini diperbaiki, tapi tidak pernah digubris. Padahal ini pintu gerbang penting untuk perekonomian masyarakat, dan pariwisata. Memalukan bagi tamu jika kondisi jalan seperti ini terus,” kata Candro.
Di hadapan masyarakat, Camat Ajibata Gibson Sinaga pun membuat pernyataan komitmen tertulis yang akan menyampaikan aspirasi ini ke bupati, termasuk janji bahwa jalan akan diperbaiki dalam waktu seminggu.
“Camat sudah menyatakan komitmennya di depan masyarakat. Jika melanggar komitmen, masyarakat akan turun ke jalan lagi dan meminta dia mundur, termasuk juga bupati jika tidak berguna untuk apa dipertahankan,” kata Candro.
Sementara Irwan Sirait menjelaskan, persoalan jalan sudah dibahas dalam musrenbang, dan berulang kali disampaikan permintaan agar segera dilakukan perbaikan. “Setiap hari masyarakat hanya diberi janji, tanpa realisasi. Jalan sepanjang tahun berlumpur. Bagaimana tamu-tamu mau datang ke daerah ini, jika jalannya saja seperti ini,” kesal Irwan.
Ajibata merupakan daerah penting karena menjadi titik pelabuhan menuju dan dari Pulau Samosir, Danau Toba. Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Tobasa juga tidak sedikit disumbangkan dari daerah ini. Namun faktanya masyarakat tidak mendapatkan perbaikan-perbaikan infrastruktur dasar yang paling dibutuhkan untuk mendukung peningkatan perekonomian mereka.
Repotnya, menurut Irwan, camat maupun bupati daerah ini hanya sibuk memikirkan kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Bahkan aspirasi masyarakat, termasuk pemuda tidak pernah diakomodasi dalam berbagai hal. “Kalau tidak bisa membantu masyarakat, untuk apa ada pemerintah daerah?” tanya Irwan. (lian)
Tidak ada komentar: