Aksi Heroik Mekanik Sopyan Hadi Agar Penumpang KRL Selamat
Sopyan Hadi (kiri) saat bersama pacarnya. |
Menurut seorang penumpang, langkah sigap Sopyan itu menunjukkan dia seorang mekanik yang bertanggung jawab. Anehnya, begitu memberitahu, dia langsung masuk lagi ke ruang mekanik, untuk menunaikan tugasnya, padahal jika ia mau ia bisa keluar dari sana dan pasti akan selamat.
"Setelah mengasih tahu ke penumpang, dia masuk lagi. Jadi saya sendiri sempat melihat truknya, merah putih warnanya. Lima detik kemudian jeger, terjadi tabrakan. Coba kalau dia nggak masuk lagi pasti dia akan selamat," kata Julie Retna, 54, kepada wartawan, saat ditemui di ruang Kenanga, RS dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Julie mengisahkan, saat tabrakan itu dirinya berada di gerbong paling depan di dekat pintu. Ia naik KRL seperti biasa dari Pondok Ranji.
"Saya sempat melihat dari gerbong masinis dibuka, petugas mekanik itu mengasih tau kalau kereta mau nabrak. Enggak lama lima detik gitu langsung tabrakan," kisah Julie.
Ia sebelumnya tidak mengetahui kalau orang yang memberitahu itu adalah mekanik bernama Sofyan yang diberitakan kemudian meninggal dunia. Julie tahu dari siaran televisi di kamar inap rumah sakit ini. "Tadinya saya mengira orang itu masinis," kata Julie.
Dalam peristiwa ini, Sopyan Hadi tewas di ruang masinis bersama masinis Sudarman,26; dan asisten masinis Agus Suroto,24.
Setelah tabrakan itu, begitu Julie melanjutkan, tak lama lampu kereta langsung mati. Dirinya jatuh dan ditimpa para penumpang yang juga terjatuh. Terlihat juga asap.
"Mungkin saya pingsan, orang kaki saya kejepit gitu, entah ketindih apa gimana," tutur Julie.
Julie mengatakan, api tidak sempat masuk ke tempat dirinya berada karena kaca di pintu tidak pecah. Namun, kaki kanannya mengalami luka bakar. "Pas saya di dalam, api cuma ada di depan pintu saya aja. Kalau pecah kacanya itu api udah masuk mungkin," kata Julie.
Julie pun sempat mencari tas dan seragamnya. Sesaat setelah dirinya menemukan barang-barangnya, ada seseorang yang memberitahunya supaya keluar lewat jendela.
"Enggak ada yang dorong saya, terus saya keluar dari jendela," kisah Julie.
Setelah itu dirinya diantar seorang warga ke rumahnya kemudian dirinya menelepon anaknya dan memberitahu keadaannya. Keluarganya kemudian memaksa dirinya dirawat di RS dr Suyoto.
Kisah heroisme sang mekanik juga sampai ke Dirut KAI Ignasius Jonan. Ia mengaku mendengarkan langsung soal aksi heroik anak buahnya itu dari salah seorang penumpang yang selamat. Jonan juga sempat menunjukkan foto teknisi KRL yang memberitahu para penumpang di gerbong wanita bahwa akan terjadi tabrakan.
Ketika Jonan menunjukkan foto Sofyan Hadi, penumpang itu menangis dan membenarkan Sofyan selain memberitahu penumpang juga menutup pintu agar penumpang tetap selamat.
"Beliau (penumpang-Red) berkata sungguh orang ini luar biasa dan mengatakan, bagi kami dia adalah pahlawan," kata Jonan. (leman/jo-5)
Tidak ada komentar: