Alasan Teknis dan Keselamatan, Sabar Gorky Batal Memanjat Tugu Monas

Sabar Gorky
JAKARTA,JO- Pendaki tuna daksa, Sabar Gorky batal memanjat Tugu Monumen Nasional (Monas) yang memiliki ketinggian 132 meter. Alasan teknis dan keselamatan menjadi penyebabnya, dan dia siap untuk memanjatnya lagi.

Gorky sendiri tidak bisa menutupi kekecewaannya kali ini, namun tetap berharap dukungan masyarakat Indonesia untuk bisa merealisir niat itu dalam waktu dekat ini.

"Saya minta support, semangat dari temen-temen semua, saya berharap sebagai tuna daksa tidak ada diskriminasi," kata Sabar di Monas, Minggu (8/12).

Persiapan untuk mendaki Monas, menurutnya sudah cukup, antara lain dengan melakukan berbagai latihan di Solo. "Masalah penundaan ini karena teknis saja. Saya siap untuk memanjatnya kembali. Kalau tetep semangat dan sabar pasti bisa,itu ilmu yang paling mahal,"ucap Sabar.

Dijelaskan, sebenarnya dari, Sabtu (7/12) kemarin, tali untuk memanjat sudah dipasang. Baru hari ini karena batal oleh promotor, sekitar pukul 08.00 dicopot.

Teguh Santosa, promotor aksi panjat Monas mengatakan, pembatalan pemanjatan Monas tersebut dengan alasan agar lebih aman dan nyaman. Pihak promotor sendiri baru mendapat kabar dari unit terkait kalau kegiatan tersebut diundur, Sabtu (7/12) tengah malam, dan rencananya kegiatan itu baru akan dilakukan minggu depan.

"Jadi diundur, agar pelaksanaannya lebih aman dan nyaman saja. Dan rencananya akan kami lakukan minggu depan," kata Teguh.

Sabar menjelaskan mengapa ia memilih mendaki tugu Monas. Dirinya mengaku ingin menciptakan sejarah untuk pertama kalinya seorang tuna daksa dapat mendaki Monas. "Karena Monas memiliki nilai sejarah, saya juga sedikit ingin menciptakan sejarah," kata Sabar.

Sebelumnya, puluhan masyarakat peduli disabilitas berasal dari berbagai daerah, telah berkumpul sejak pagi dan masih bertahan hingga pukul 14.00 siang menyaksikan Sabar Gorky "menaklukkan" monumen ini.

Suara kecewa pun disampaikan Ketua Komunitas National Conference on Disability Awareness (NCDA) Dayah Sisi begitu tahu Gorky gagal memanjat karena alasan teknis dan prosedur.

Padahal rencananya, Sabar Gorky melakukan pemanjatan itu untuk menyampaikan protes karena penyandang difabel belum mendapat fasilitas yang layak.

"Ini teman-teman kesini datang dari berbagai daerah, ada dari Solo, Pak sabar khan orang Solo, dari Kebumen, Yogyakarta bahkan Kalimantan. Kami masih menunggu penjelasan dari Pak Sabar mengapa gagal memanjat Monas," kata Dayah. (jo-5)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.