SMAN 46
JAKARTA, JO- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, persoalan 36 pelajar yang dikeluarkan dari sekolah SMAN 46 Jakarta Selatan (Jaksel) sudah jelas yakni para pelajar ini membajak sebuah Kopaja 615 jurusan Lebak Bulus-Tanah Abang untuk digunakan menyerang sekolah lain pada 17 Oktober lalu.

"Mereka hendak menyerbu sekolah lain, makanya mereka diamankan polisi. Kejadiannya jelas sekali mereka melakukan pembajakan kopaja,masa polisi berbohong?" tanya Taufik di Jakarta, Sabtu (16/11) menanggapi rencana pihak orang tua untuk menggugat pihak sekolah ke PTUN terkait pemulangan 36 pelajar itu ke pihak orang tua.

Dikatakan, selain para pelajar SMAN 46, terdapat juga alumninya dalam rombongan pelajar tersebut. "Di dalam bus mereka mengarahkan supir Kopaja yang tengah mengangkut penumpang, mau kemana mereka coba," ungkap Taufik.

Alasan yang disampaikan para pelajar bahwa mereka hendak bermain futsal, menurut Taufik, tidak masuk akal. Polisi sendiri mengatakan, mereka membajak Kopaja dan ingin menyerang sekolah lain. "Alasan mereka tidak masuk akal, masa polisi berbohong?" ucapnya kepada wartawan.

Sebelum ini, Taufik juga menegaskan, pihaknya tetap keukeuh dengan keputusan pemindahan itu, namun apabila terdapat orang tua mengancam akan melalui jalur hukum dengan pihak sekolah, mereka mempersilakan. Tapi pihak orang tua harus siap menanggung risikonya, termasuk jika Disdik akan menggugat balik.

"Kalau ada orang tua atau pengacara yang mau menggugat, enggak apa-apa. Tetapi ingat jika kembali ke ranah hukum maka perjanjian di kepolisian dicabut dan proses hukum silakan berjalan. Kejadiannya kan sudah jelas, saksi ada, bukti ada," ucapnya.

Menurut Taufik, langkah mengembalikan para pelajar yang dinilai melanggar batas aturan sekolah, sebenarnya sudah diketahui para orang tua wali sejak anaknya masuk di SMAN 46 itu. Termasuk sesuai dengan perjanjian ketika orang tua di kepolisian.

Perjanjian yang dimaksud adalah ketika para pelajar tersebut tidak diproses secara hukum oleh kepolisian karena melakukan pembajakan bus dan dugaan penguasaan senjata tajam,maka pihak sekolah mengembalikannya kepada orang tua masing masing."Itu sudah jelas," ujar Taufik. (leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.