Anak jalanan
JAKARTA, JO- Kritik yang dilemparkan sejumlah pengamat dan praktisi anak soal kurangnya perhatian yang diberikan Pemprov DKI Jakarta, rupanya membuat pihak Pemprov DKI bergeming. Melalui Wagub Basuki T Purnama (Ahok), mereka berjanji untuk membangun rumah singgah dan rumah aman untuk anak-anak jalanan dan korban kekerasan.

Hal itu disampaikan Ahok setelah sebelumnya, pengamat melempar kritik besarnya perhatian Pemprov DKI terhadap nasib monyet yang "dipekerjakan" para pengusaha topeng monyet, daripada anak-anak jalanan, hanya karena dunia internasional menyoroti monyet-monyet yang segera akan dibeli dan ditempatkan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). (Baca: Pak Gub, Monyet Lebih Beruntung daripada Anak Jalanan?)

Menurut Ahok, di Jakarta, Selasa (22/10), anggaran untuk pembangunan rumah singgah dan rumah aman itu akan diusulkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014.

"Kami sedang memikirkan perlindungan dan kesejahteraan anak-anak jalanan serta anak-anak korban kekerasan. Setidaknya kita akan membangun rumah aman bagi anak-anak korban kekerasan, dan rumah singgah bagi anak-anak jalanan," kata Ahok.

Hanya saja, diakui Ahok, ada sejumlah kendala yang kemungkinan akan dihadapi ketika menyiapkan rumah singgah, seperti banyak anak-anak jalanan yang tidak mau pindah ke rumah singgah karena mereka dipelihara oleh mafia anak.

Sejalan dengan itu, pihaknya sudah memerintahkan lurah, camat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mendata anak-anak tersebut. Sebab, menurutnya, Pemprov DKI memberi jaminan kepada anak-anak itu, pendidikan tidak akan terputus karena kendala yang mereka hadapi. Sebab, Pemprov DKI sudah bertekad tidak boleh ada satu pun anak yang putus sekolah dengan alasan mencari uang untuk sekolah.

Pemprov DKI juga sedang merencanakan mendirikan panti-panti sosial di luar Jakarta, untuk menampung orang-orang yang sudah tidak mampu lagi bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Disana nantinya Pemprov DKI hanya akan menyediakan makan saja. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.