Pekerjaan Saluran Air di Klingkit Rawa Buaya Terbengkalai

Bangunan rumah tinggal milik warga 
RW011 Klingkit berdiri di saluran
sepanjang 100 meter membuat 
normalisasi saluran terbengkalai.
JAKARTA, JO- Proyek normalisasi saluran air yang dilakukan Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Barat di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) terbengkalai. Pekerjaan ini selain diduga tidak sesuai spek, juga menyisakan persoalan 100 meter belum dikerjakan, sehingga mengenaskan warga.

Pantauan di lapangan, Rabu (2/10), pekerjaan pembangunan saluran yang menghubungkan Klingkit dengan Waduk Bojong, menggunakan batu kali juga menyisakan masalah mulai dari pelesteran untuk finishing toping turap,siar timbul,hingga soal angkut sisa galian tanah, dan sampah yang belum terangkut.

Hal itu menyebabkan air di dalam saluran tidak mengalir. Bahkan, menurut seorang warga RT 04/011, Ambang, saluran yang dulunya lurus sekarang malah bengkok-bengkok seperti ular.

"Saluran Klingkit ini dulunya bisa tembus ke waduk bojong ,karena sudah lama tidak di keruk makanya mendangkal. Tapi setelah dikerjakan air tidak bisa mengalir, dan saluran yang dulunya lurus kini bengkok-bengkok kayak ular," kata dia.

Normalisasi saluran penghubung ini dilakukan melalui pelelangan proyek dilaksanaan oleh PT Hepindo Pelangi Prima sesuai kontrak dimulai pelaksanaannya sejak 3 juli hingga 30 september 2013 jangka waktu pelaksanaan selama 30 hari kerja dengan nilai HPS sebesar Rp 1,4 miliar lebih. Pekerjaan normalisasi saluran penghubung sepanjang 510 meter dan lebar 2 meter.

Dikatakan Ambang, di lokasi saluran yang baru dibangun ini ada empat RT yakni RT01,04,08,010/011. Proyek ini dilakukan karena di wilayah mereka sering banjir akibat mendangkalnya saluran.

Terkait dengan 100 meter saluran air yang belum dikerjakan itu, menurut dia, karena ada bangunan warga yang berdiri di atas saluran air itu. "Jadi sampai sekarang saluran air ini tidak berfungsi. Tanah dan sampah sisa galian belum diangkut, dan ada bangunan sepanjang 100 meter yang menutupi," sambung dia.

Menaggapi hal itu, Kasudin PU Tata Air Jakbar Pamudji mengatakan, dirinya akan mencarikan informasi terlebih dahulu mengenai bangunan sepanjang 100 meter berdiri di atas saluran di lokasi itu.

"Saya akan mencari informasi dari RT,RW dan kelurahan bagaimana dulunya masalah lahan warga di lokasi itu, punya surat apa tidak," kata Pamudji.

Sementara mengenai hasil pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan tidak sesuai spek, Pamudji menegaskan pihaknya akan membayar sesuai yang terpasang selebihnya pasti dipotong.

"Jadi kita bayar yang sesuai yang dikerjakan saja. Kalau tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka kita akan potong tagihannya," tandasnya. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.