Kapolres Metro Jakbar Minta Maaf ke Korban Salah Tangkap
Robin Napitupulu |
"Saya minta maaf, dan nanti akan kita tindak tegas anggota kita yang lalu menjalankan tugas," kata Fadil di Jakarta, Senin (14/10).
Kapolres juga menyatakan bertanggung jawab memperbaiki kendaraan korban serta biaya perawatan di rumah sakit .
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakbar Kompol Herru Julianto menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa lima anggota itu, dan sudah dibebastugaskan. "Yang sudah diperiksa 5 anggota dan mereka sudah dibebastugaskan. Sekarang lagi dilakukan pemberkasan dan pemeriksaan di Propam Polres Jakarta Barat," katanya.
Herru menambahkan kasus salah tangkap ini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. "Kita sudah limpahkan kasusnya ke Polda. Kalau mau konfirmasi silakan ke Kabid Humas Polda," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya (baca beritanya di sini), Robin menjadi korban salah tangkap oleh anggota polisi dari Polsek Metro Tanjung Duren Jakbar. Robin Napitupulu yang ditangkap pada Sabtu (13/10) malam padahal dia tidak tahu apa-apa karena baru saja usai menonton bareng pertandingan sepak bola antara Indonesia vs Korea Selatan di rumah kekasihnya.
Saat menuju mobil miliknya berwarna hitam yang diparkir sekitar 50 meter dari rumah sang pacar tiba-tiba dia dikejutkan dengan mobil sedan yang menyusulnya. Penumpang sedan langsung menodongkan pistol kepada dirinya, yang tentu saja membuatnya kaget setengah mati. "Tanpa salah apa-apa saya langsung ditodong pistol," ungkap Robin karyawan perusahan swasta kepada Jakarta Observer, Senin (14/10).
Karena ketakutan kalau-kalau yang mengejar dirinya penjahat, Robin pun memutuskan untuk tancap gas, dan serta-merta tindakannya itu ditanggapi dengan letusan dari moncong senjata api. Beruntung timah panas itu tidak mengenai dirinya, tapi mengenai kaca mobilnya. "Kalau saja saya tidak menunduk,mungkin kepala saya tertembak," jelas Robin.
Dia kemudian mengisahkan, dalam kondisi kaca bolong dia terus melaju dan masuk keperkampungan berharap ada yang mengenalinya. Untung lah begitu parkir, ada tukang tambal ban mengenali Robin, dan sempat meminta bantuannya untuk menjelaskan siapa dirinya kepada orang yang memburunya itu.
Sayangnya upaya itu tidak mempan. Pengemudi sedan tetap tidak perduli, dan menangkap Robin. "Mereka tidak perduli, dan menagkap saya seperti penjahat dan membawanya ke pos RW setempat. Saya dipukuli pakai gagang pistol," katanya.
Akibatnya 20 jahitan pun harus dialami Robin di wajahnya. Kini dia dirawat intensif di RS Pelabuhan, Jakut.
Kapolsek Metro Tanjung Duren Jakbar Ajun Komisaris Khoiri mengatakan, insiden ini berawal saat tim Reskrim Polsek Tanjung Duren menangkap Zainal,32, pelaku pencurian bermotor jenis Daihatsu Grand Max B 7859 PJ milik Kristianta,33, di Jalan Tanjung Duren Utara VIII, Gang II, Jakbar.
Kepada polisi, Zainal mengaku komplotannya sering membawa Daihatsu Terios warna hitam di kawasan Koja, Jakut. Atas keterangan itulah polisi mencurigai Robin yang saat itu mengendaraai Toyota Rush hitam.
Khoiri menjelaskan,peristiwa penembakan mobil Toyota Rush B 1946 KOR milik Robin di Jalan Taman Cemara, Koja Jakut, Sabtu (12/10) malam. Menurutnya polisi mengira mobil tersebut adalah milik seorang gembong pencuri kendaraan bermotor.
Kejadian salah sasaran bermula saat ada warga Tanjung Duren melaporkan salah seorang pelaku telah berada di Koja Jakut. Petugas pun dikerahkan ke sana, disebar menyisir wilayah Koja. "Berdasarkan laporan itu,sebuah mobil milik Robin ciri-cirinya sama tengah parkir di Jalan Cemara Koja langsung kita sergap," jelas Khoiri. (jo-9/jo-6)
Tidak ada komentar: