Presiden SBY Sampaikan Solusi Suriah ke Sekjen PBB

ST PETERSBURG, JO- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di St Petersburg, Rusia menjadi sorotan tajam di tengah ancaman perang yang sedang dirancang Presiden AS Barack Obama ke Suriah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sela-sela pertemuan pemimpin G20 itu, Jumat (6/9) kembali lagi mengungkapkan pandangannya yang secara resmi akan disampaikan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Diakui SBY, isu Suriah akan menjadi persoalan menarik selain pembahasan soal ekonomi di KTT ini, dan Kepala Negara berjanji untuk menyerahkan proposalnya kepada Ban Ki-moon. Proposal itu merupakan sikap setahun lalu tapi dinilainya masih sangat relevan.

"Besok (hari ini-Red) saya bertemu Ban Ki Moon. Saya akan menyerahkan proposal ini kepada Ban Ki Moon. Ini sebenarnya proposal saya tahun lalu, tapi masih sangat relevan," kata SBY.

Seusai bertemu Ban Ki Moon, Presiden SBY akan segera mengirimkan proposal tersebut kepada 11 NGO.

Sebelumnya, SBY membeberkan dirinya baru saja mendapatkan email dari 11 NGO internasional. Email itu dikirimkan juga ke 30 kepala negara/pemerintahan lainnya.

Pesannya supaya para pemimpin negara menggunakan G20 dan General Assembly untuk menciptakan satu konsensus tentang Suriah.

"Intinya agar pembunuhan terhadap penduduk Suriah, termasuk penggunaan senjata kimia dihentikan," kata SBY menambahkan telah mendiskusikan email itu dengan para menterinya.

Sebelum ini, Sekjen PBB Ban Ki-moon sudah meminta kepada Amerika Serikat untuk tidak bertindak sendiri dalam urusan Suriah. Dia juga meminta pemimpin negara-negara G20 untuk bersatu menghadapi ancaman global terkait penanganan krisis Suriah.

Suriah sendiri telah meminta PBB mencegah serangan internasional terhadap Suriah menyusul seruan Presiden Barack Obama menggempur negeri itu setelah ada bukti penggunaan senjataa kimia dalam sebuah serangan bulan lalu.

Presiden SBY melalui akun Twitternya, @sbyudhoyono pada 24 April 2013 lalu menyampaikan pandangannya mengenai konflik Suriah, yakni:

1. Konflik dan tragedi kemanusiaan di Suriah sudah melampaui batasnya. Korban sudah terlalu banyak dan terus berjatuhan.

2. Sementara itu, dunia gagal bersatu dan tidak bisa menemukan solusi untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan di Suriah tersebut.

3. Hari ini, atas nama Indonesia, saya serukan kepada Suriah dan dunia untuk mengambil tanggung jawab dan segera mengakhiri konflik.

4. Kongkretnya, Presiden Assad dan oposisi, 5 negara pemegang veto DK PBB, Iran dan Turki, bisa duduk bersama untuk cari solusi damai. (jo-1)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.