JAKARTA, JO- Pihak Polres Jakarta Utara (Jakut) kini sedag menyelidiki peristiwa ambruknya Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Kecamatan Koja, Jakarta Utara, yang menyebabkan enam orang pekerja mengalami luka-luka cukup parah, dan dua lainnya luka ringan.

Menurut Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal di Jakarta, hari ini, kejadian ini bisa karena kesalahan prosedur atau karena ada unsur lain. Karena itu pihaknya sudah memulai untuk melakukan penyelidikan antara lain dengan meminta keterangan dua orang mandor dan seorang pimpinan proyek.

"Kami sudah meminta keterangan dari dua orang mandor dan seorang pimpinan proyek untuk mengungkap kejadian ini. Kami masih mengumpulkan bukti-bukti. Jika terjadi penyimpangan, jelas itu pidana," katanya.

Pengerjaan rehab total GOR Koja dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta dan dikerjakan PT Ganico Adi Persada. Proyek rehab total ini sudah berlangsung sejak dua bulan lalu dan ditargetkan rampung Desember nanti.

Rencananya akan dibangun tiga lantai dengan jumlah total pekerja yang terlibat sebanyak 138 orang.

Ambruknya gedung ini terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis (19/9). Menurut salah seorang pekerja, Sukisno, 45, tiba-tiba saja pondasi tangga yang sedang dicor ambruk dan langsung terdengar suara gemuruh reruntuhan bangunan.

Sukisno sendiri mengalami luka di kaki, tertimpa reruntuhan bangunan. Sementara teman-temannya yang lain masih banyak di dalam areal proyek. Setidaknya delapan orang dari mereka yang tertinggal di dalam tertimpa reruntuhan gedung.

Kedelapan pekerja malang itu Riyanto,19; Ilyas,41;dan Ahmad Sulistiyono,25; mengalami luka cukup parah. Tiga pekerja Ngadiman,24;Kamir,25; dan Wandi,25;baru bisa dievakuasi sekitar pukul 21.00. Sedangkan Yayat,23; dan Eman, 33; hanya mengalami luka ringan di bagian pelipis mata. Semua korban langsung dilarikan ke RS Pelabuhan Koja untuk mendapatkan perawatan.

Hal itu dibenarkan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. "Enam pekerja mengalami luka cukup parah. Sedangkan dua lainnya menderita luka ringan," kata dia.

Pekerja lainnya menduga ada masalah dengan pengerjaan tangga dari bangunan yang runtuh tersebut. Tangganya terlalu lebar, penyangganya kurang, sehingga tidak kuat menahan yang di atas.

Pada saat kejadian terdapat puluhan pekerja yang sedang meratakan semen yang dicor yang dikeluarkan oleh sebuah truk pengecor. Para pekerja ada yang berada di lantai satu ataupun dua. Lebih banyak pekerja di lantai dua karena memang yang sedang dicor itu lantai dua.

Dikatakan, asuknya aliran semen yang terus-menerus dari truk pengaduk bahan beton bangunan diduga terlalu berat untuk tiang penyangga dan kawat-kawat penahannya. "Talinya putus, lalu lantai dua sempat goyang, tak lama kemudian roboh," ungkap Widodo, pekerja itu. (jo-8)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.