Kali Apuran Kapuk Mendangkal, 20 Tahun Tidak Dikeruk

Kali Apuran (kiri), kondisi banjir daerah sekitar
Kali Apuran (kanan). 
JAKARTA, JO - Warga RW 13 Kelurahan Kapuk,Kecamatan Cengkareng meminta Pemkot Administrasi Jakarta Barat (Jakbar) untuk mengeruk Kali Apuran.

Pasalnya, kali selebar enam meter itu sudah mendangkal akibat tumpukan lumpur dan sampah, yang dikawatirkan saat musim penghujan kali tidak dapat menampung air hujan hingga hunian warga kembali terendam banjir.

"Kali ini sudah dangkal karena lumpur dan sampah, kami sudah trauma jika musim hujan datang. Setiap musim hujan selama tiga jam saja rumah kami terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa karena luapan air kali," ujar Erwin, warga RT 01/13, Kapuk, di Jakarta, Senin (30/9).

Erwin menjelaskan,sejak 20 tahun yang lalu kali itu tidak pernah dikeruk lagi yang menyebabkan saat ini dipenuhi lumpur dan sampah. Berdasarkan pengalaman warga, akibat pedangkalan kali membuat pemukiman warga terendam banjir setiap musim penghujan tiba dan air baru bisa surut seminggu kemudian.

Kaimin, warga RT 12/13 lainnya juga menambahkan.Selain banjir yang selama ini di alami warga karena kondisi kali yang mendangkal dikhawatirka dapat memicu berbagai macam penyakit salah satunya terjangkit demam berdarah (DBD).akibat mendangkalnya kali itu air tergenang dan tidak mengalir dengan lancar.

"Setahu saya kali ini terakhir dikeruk pada tahun 1993, semula dalamnya mencapai empat meter tapi kini hanya dua meter saja," sebut Kaimin.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Heru, warga RW012 Kelurahan Cengkareng Timur. Dia lalu meminta agar Kali Apuran yang melintasi tiga RT di daerahnya juga dikeruk. Pendangkalan kali di wilayahnya menjadikan daerah ini langganan banjir, padahal sebelum kali itu dibangun daerahnya bebas banjir.

"Jangankan banjir, jalanan tergenang saja tidak ada. Dulu ketika masih rawa atau belum dibangun kali, masih banyak resapan air. Tapi sekarang setelah dibuat kali, justru wilayah kami jadi langganan banjir," keluh mereka.

Meski saluran sudah dangkal, Heru menegaskan agar warga setempat tidak membuang sampah ke dalam kali tersebut. Sebab pedangkalan itu terjadi karena warga seenaknya membuang sampah ke saluran pembuangan, hingga akhirnya masuk juga ke dalam kali. (jo-6)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.