Repdem Ajak Rakyat Tolak Kebijakan Mobil Murah

Ilustrasi
JAKARTA, JO- Relawan Perjuangan Demokrasi perjuangan (Repdem) mengajak rakyat untuk menolak kebijakan mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC). Kebijakan itu, menurut mereka,sangat tidak masuk akal, mengada-ada, dan tidak jelas arah tujuannya.

Ketua Bidang Politik DPN Repdem Simson Simanjuntak di kantor pusatnya, bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/9), mengatakan, kebijakan itu hanya akan menjadikan negeri ini sebagai pasar produk murahan, dan membuat mental bangsa ini konsumtif tanpa meningkatkan kualitas dan kemampuan industri otomotif di dalam negeri sendiri.

“Kami mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk menolak terhadap kebijakan itu. Yang dibutuhkan rakyat Indonesia hari ini bukan lah kebijakan aneh pengadaan mobil murah, tetapi sembako murah, fasilitas kesehatan berbiaya murah, pendidikan murah, rumah hunian murah, kredit usaha rakyat berbunga murah, angkutan massal murah, pembenahan infrastruktur jalan dan lain sebagainya,” kata Simson.

Simson Simanjuntak
Apalagi kebijakan ini tidak jelas ada manfaat bagi rakyat kecil kecuali menimbulkan kesusahan akibat jalanan bakal semakin macet.

Ormas pemuda yang bernaung di bawah PDI Perjuangan ini menilai kebijakan pengadaan mobil murah LCGC ini pemerintah cuma mau menjadikan Industri omotoif lokal hanya sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk (ATMP). Parahnya, sambungdia, kengototan pemerintah di dalam mengeluarkan kebijakan ini menjadikan sekan-akan pemerintah menjadi marketing.

“Belum lagi jika kita kritisi lagi defenisi hmobil murah seperti yang mereka maksud itu. Sangat aneh dan keblinger kalau sebuah mobil dengan harga Rp100 juta dibilang murah. “Murah menurut siapa? Murah buat segelintir orang berduit dong kan?” tanya Simson. (jo-11)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.