Sosialisasi Empat Pilar, Irine: Menjaga Keutuhan NKRI Tanggung Jawab Seluruh Masyarakat Indonesia

Irine Yusiana Roba Putri saat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR di SDN Balisoan, Kecamatan Sahu, Maluku Utara (Malut) dengan tema Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (22/5/2025).

SAHU, Jakartaobserver.com- Wilayah Indonesia adalah dari Sabang sampai Merauke yang memiliki ribuan pulau dari lautan yang sangat kaya dengan berbagaimacam flora dan faunanya. Disatu sisi, kekayaan ini patut disyukuri karena bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Tapi di sisi lain mengawal sebuah negara yang luas wilayahnya terbentang bukanlah perkara yang mudah.
 
Jika rakyat Indonesia tidak memiliki kesadaran yang utuh akan pentingnya persatuan, maka sangat mungkin terjadi rongrongan dari berbagai daerah yang menginginkan ide untuk merdeka seperti yang pernah terjadi di Aceh, Papua, Ambon.

“Oleh karenanya menjaga keamanan dan keutuhan wilayah negara Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan saja, akan tetapi menjadi tanggung seluruh masyarakat Indonesia,” kata anggota MPR/ DPR RI Irine Yusiana Roba Putri saat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR di SDN Balisoan, Kecamatan Sahu, Maluku Utara (Malut) dengan tema Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (22/5/2025).

Menurut anggota DPR dari dapil Malut ini, NKRI itu adalah identitas kita, yang harus selalu kita jaga dan kita junjung tinggi dimanapun dan kapanpun. Para peserta sosialisasi sangat antusias dengan sosialisasi ini terlebih pada terhadap topik bahasan dan diskusi kali ini.

“Sebagai orang tua atau guru, harus selalu setia pada NKRI. Kita harus bisa selalu menjunjung tinggi NKRI dimanapun dan kapanpun, dan berjuang senantiasa mempertahankan NKRI,” sambungnya.

Nilai-nilai yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain nilai persatuan dan kesatuan dengan menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan budaya (toleransi), tidak menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks yang memecah belah, mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan golongan. Kemudian ada juga nilai-nilai keadilan sosial yaitu tidak diskriminatif terhadap sesame; membantu sesama, khususnya yang kurang mampu, dan menjaga lingkungan agar dapat dinikmati oleh semua generasi.

Demikian juga ada nilai demokrasi dan musyawarah Seperti yang tercantum pada sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” tercantum kata “Musyawarah” yang berarti pembahasan, perundingan masalah, penyelesaikan yang dilakukan oleh beberapa kelompok untuk mencapai suatu nilai baik dalam pemecahan suatu masalah. Semua pihak terlibat dalam mencapai titik penyelesaian masalah.

“Dalam implementasinya kita harus menghargai pendapat orang lain dalam diskusi atau musyawarah, mengutamakan dialog dalam menyelesaikan konflik, bukan kekerasan, dan aktif dalam kegiatan warga atau organisasi kemasyarakatan,” kata Irine.

Pengajaran dari rumah dan dari sekolah akan selalu diingat dan dipahami oleh seorang anak. Jangan biarkan perbedaan menjadi penghancur, tetapi buatlah perbedaan menjadi penyatu yang membangun. Pengajaran paling penting dan berpengaruh ialah pengajaran yang berasal dari rumah dan sekolah. (jo3)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.