Freddy Sabar Siahaan Beri Motivasi Anak Muda Asal Siantar dan Simalungun
Freddy Sabar Siahaan |
Freddy yang terlahir di desa kecil di Laras, Simalungun, berbagi pengalamannya dalam dunia akademik yang dijalaninya dengan meraih beasiswa dan menamatkan S2 di Jerman.
"Saya ingin adik-adik yang hadir malam ini, kita sesama anak Siantar memiliki kesempatan yang sama bisa kuliah di perguruan tinggi ternama bahkan hingga ke luar negeri," harap suami dari Baby Pardede, putri sulung mantan Gubernur Sumut itu.
Freddy bercerita, menjadi satu-satunya orang Indonesia yang membuat master tesis di perusahaan semen dunia di Eropa. Hingga akhirnya dipercaya bergabung di perusahaan semen terbesar kedua di dunia yang berada di Jerman. Kisah membanggakan anak negeri itu berlanjut dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang finance dan perdagangan industri di Indonesia.
Jangan terlena dengan rutinitas, keluar dari zona nyaman. Dan saya lakukan itu, hingga bisa mendirikan perusahaan bidang investasi sampai sekarang," ujar Freddy.
Pesan itu sengaja disampaikan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak muda agar tetap semangat, bisa berkarya di luar negeri dan kembali mengembangkan kampung halaman. "Jangan lupa kacang akan kulitnya!" tuturnya.
Freddy tak menampik jika generasi yang besar di era sekitar 90-an silam, tentu berbeda dengan saat ini. Banyak godaan yang hadir terhadap perantau. Untuk itu dirinya membagikan empat hal penting dalam manajemen hidup sebagai seorang perantau.
Pertama mampu memanage finansial, kedua mampu mengelola waktu, ketiga selalu mengasah EQ, bukan hanya intelektual tapi juga emosional kita. Dan terakhir mengembangkan leadership dan kepekaan sosial sekaligus relationship," ucapnya.
Tak sampai di situ, Freddy juga meminta mahasiswa untuk memperkuat diri dengan ilmu serta belajar "menjual diri" ke perusahaan sesuai bidang yang dimiliki. "Jangan merasa rendah diri karena kuliah di mana atau nilai IPK. Perkuat diri, tambah nilai supaya kesempatan lebih besar," ungkap pria yang masuk bursa bacaleg dari Dapil 10 Sumut meliputi Siantar dan Simalungun dari Partai Demokrat itu.
Di sela dialog ada curhatan dari beberapa mahasiswa yang merasakan kondisi kampung halamannya yang kurang mendapatkan perhatian dari pemangku jabatan dalam hal ini pemerintah daerah. Baik itu kesempatan pendidikan bagi masyarakat miskin hingga buruknya pengelolaan organisasi olahraga yang membuat Siantar tak memiliki fasilitas membanggakan dan berujung minimnya lahir atlet berprestasi.
Freddy mengingatkan, inilah tugas kita semua termasuk saya untuk membenahi Siantar-Simalungun dengan mengawal kebijakan pemerintah dan mengajukan anggaran yang menyentuh langsung ke masyarakat.
"Doakan saya bisa lolos di legislatif agar harapan kita memajukan Siantar - Simalungun bisa tercapai," tandasnya. (jo6)
Tidak ada komentar: